Site icon Cenderawasih Pos

Sepi Peminat, Kapal Wisata Youtefa Banyak Nggangur

Kapal Wisata Youtefa milik Pemkot Jayapura yang sandar di dermaga dekat terminal Mesran Jayapura, Selasa (2/4). (foto:Robert Mboik/Cepos)

JAYAPURA-Kapal Wisata Teluk Youtefa milik Pemkot Jayapura seperti terlihat mangkrak di dermaga dekat terminal Mesran Jayapura. Pasalnya, Kapal yang sempat digunakan rapat jajaran Pemkot Jayapura belum lama ini, kini kembali sandar tanpa ada aktifitas usaha sebagaimana tujuan awal pengadaan kapal ini.

   Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitotus menegaskan, kapal wisata tersebut tidak terbengkalai, hanya saaja saat ini, belum ada konsumen yang menggunakan jasa kapal itu.

Baik untuk kepentingan wisata, juga termasuk rapat-rapat penting, juga bisa dilaksanakan di atas kapal itu. Untuk menarik daya tarik konsumen, Dishub Kota Jayapura itu sudah menyurat ke BUMD, BUMM, OPD yang ada di Pemkot Jayapura, Perkantoran,

   “Kapal wisata Youtefa sesungguhnya siap beroperasi. Tahun ini yang pakai baru sekitar tiga kali.  Jadi kita sudah banyak memberi informasi,” bebernya.

   Karena itu terkait pemanfaatan kapal tersebut tentunya kembali kepada masyarakat itu sendiri termasuk pihak  BUMN, BUMD dan juga organisasi perangkat daerah di Kota Jayapura.

Sementara itu untuk pemanfaatannya berdasarkan aturan Perda Nomor 33 tentang distribusi dan pajak daerah sudah ditetapkan besaran biaya yang dikeluarkan  konsumen untuk menggunakan jasa kapal wisata ini.

  Menurut Justrin, biaya sewanya berkisar di angka Rp  10 juta   sekali jalan. Dia juga mengakui, fasilitas yang ada di atas kapal itu memang belum maksimal. Hanya saja kapal itu selalu siap pada saat akan digunakan. “Sekarang dari sisi kemampuan, dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

    Meski  saat ini sebagian besar waktunya kapal itu hanya terparkir, namun untuk biaya perawatannya tidak terlalu memakan biaya besar.  Yang rutin dikeluarkan untuk perawatannya terutama terkait perawatan mesin yaitu membeli bahan bakarnya.  Karena pemanasan terhadap mesin ini harus dilakukan secara berkala agar tidak terganggu.

    “Untuk perawatannya kita hanya lakukan pembelian BBM karena kita hanya melakukan pemanasan mesin,” ujarnya.

   Diketahui kapal itu dibuat diluar Papua dengan harga sekitar Rp  4-5 miliar. Namun sejak didatangkan dalam rangka mendorong sektor pariwisata di Kota Jayapura, hingga saat ini, kapal tersebut terlihat masih sandar di dermaga dekat terminal Mesran Jayapura. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version