Site icon Cenderawasih Pos

Tetapkan Setiap 14 Agustus Hari Libur Fakultatif

Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT MERAUKE- Dengan disahkannya Undang-undang kesehatan, maka peluang untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK) di berbagai universitas dimungkinkan. Beberapa perguruan tinggi di pulau jawa ramai-rami membuka FK. Ya, sebut saja Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Semarang (UNNES), bahkan Institut Pertanian Bogor (IPB) pun bakal membuka jurusan tersebut. Dari dua perguruan tinggi yang sudah membuka pendaftaran yakni ITS dan UNNES jumlah calon mahasiswa membludak. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan dokter sangat tinggi sementara lembaga pendidikan yang membuka FK sangat dibatasi.   Nah, untuk tiga DOB, baru Papua Selatan yang "mulai melirik" dan mendorong Universitas Musamus (Unmus) untuk kedepannya dapat membuka Fakultas Kedokteran. Tujuannya sangat jelas untuk mengatasi kekurangan dokter yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun di bumi Animha.   Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, mengaku akan berkoordinasi dengan Rektor dan jajaran pimpinan Universitas Negeri Musamus Merauke untukmembicarakan hal-hal apa yang dibutuhkan untuk bisa  mendorong berdirinya fakultas kedokteraan di Unmus Merauke.  ‘’Sebagaimana kita ketahui bahwa yang berhak menyelenggarakan pendidikan kedokteran itu hanya universitas. Makanya kita tidak pernah ketemu ada akademi kedokteran, sekolah tinggi kedokteran atau politeknik kedokteran.  Memang tidak bisa. Hanya universitas yang bisa memiliki kedokteran,’’ katanya. Di Indonesia, lanjut dia, ada sekitar 4.712 perguruan tinggi yang terdiri dari akademi, sekolah tinggi dan universitas. Dan dari universitas negeri yang punya fakultas kedokteran hanya 147 universitas. Sementara di Papua, hanya 2 universitas yang memiliki fakultas kedokteran yakni Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas Negeri Papua (Unipa). ‘’Kita harapkan di wilayah Selatan kita juga bisa punya fakultas kedokteran di Universitas Negeri Musamus,’’ jelasnya. Disinggung soal jumlah dokter yang ada di Papua Selatan saat ini apakah sudah ideal,  Apolo Safanpo menjelaskan bahwa jumlah penduduk  terus bertambah. Begitu juga sarana prasarana kesehatan terus  berkembang. Dengan begitu, kebutuhan negara kedokteran, tenaga medis juga terus berkembang. ‘’Walaupun saat ini kita sudah memiliki sejumlah dokter umum dan spesialis, tapi tentu kedepan kita akan memerlukan tenaga-tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya,’’ pungkasnya.   Secara terpisah, Rektor Unmus Merauke Dr. Drs. Beatus Tambaip, MA yang dihubungi media ini terkait dengan rencana Unmus kedepan menghadirkan Fakultas Kedokteran mengaku sedang berada di luar Merauke.     Sekadar diketahui, dengan disahkannya UU Kesehatan yang baru memungkinkan universitas dapat membuka fakultas kledokteran yang selama ini pendiriannya sangat dibatasi. (ulo/wen)   

MERAUKE- Jika selama ini setiap tanggal 14 Agustus sebagai hari libur fakultatif  di Kabupaten Merauke memperingati misi Katolik masuk di Papua Selatan, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan juga menjadikan 14 Agustus setiap tahunnya tersebut sebagai hari raya pekabaran injil atau misi Katolik masuk ke Papua Selatan.

   ‘’Kita Pemerintah Provinsi Papua Selatan sudah menetapkan bahwa setiap tanggal 14 Agustus setiap tahunnya  akan menjadi hari libur fakultatif di wilayah Provinsi Papua Selatan yang meliputi Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat,’’ kata Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT.

Dengan hari libur fakultatif tersebut, diharapkan seluruh umat Katolik di wilayah Papua Selatan dapat merayakan dan mensyukuri  perjalanan misi Katolik yang masuk Papua Selatan pertama kalinya tahun 1905.

   Sementara itu, Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah menetapkan setiap tanggal 14 Agustus sebagai hari libur fakultatif di wilayah Provinsi Papua Selatan.

‘’Itu tanda bahwa pemerintah menghargai gereja Katolik. Terima kasih, kepada pemerintah atas penghargaan ini,’’ jelasnya.    

Diketahui, sebelum DOB Provinsi Papua Selatan, Pemerintah Kabnupaten Merauke dengan menerbitkan  Peraturan Daerah Kabupaten Merauke tentang Merauke sebagai gerbang Hati Kudus Yesus telah menetapkan setiap tanggal 14 Agustus sebagai hari libur fakultatif.

Namun hari libur ini, hanya berlaku untuk dilayah Kabupaten Merauke. Namun dengan  adanya peraturan Gubernur  yang menetapkan setiap 14 Agustus sebagai hari libur fakultatif di wilayah Provinsi Papua Selatan yang menjangkau 4 kabupaten yang ada di cakupan Provinsi Papua Selatan. (ulo/tho)

Exit mobile version