Sementara kampung tidak memiliki angkutan evakuasi warga. Di dalam anggaran dana desa yang diterima itu juga, kata dia, ada untuk program ketahanan pangan, BLT bagi masyarakat, pembangunan jalan kampung dan sebagainya. Sehingga jika dilakukan refocusing maka akan ada sejumlah program yang tidak dapat dilaksanakan.
‘’Kalau toh, tetap ada pemangkasan, berarti ada program yang harus dikorbankan, dalam arti tidak dapat dilaksanakan,’’ katanya.
Kepala Kampung Jagebob Raya Muriyanto menjelaskan hal yang sama. Menurut dia, dana desa yang bersumber dari APBN yang diterima Kampung Jagebob Raya tahun 2025 ini sebesar Rp 1,1 miliar.
‘’Seluruh dana itu sudah kami alokasikan dalam program-program prioritas di kampung, mulai program ketahanan pangan, BLT, pembangunan jalan di kampung dan berbagai program prioritas lainnya. Tapi kalau tetap harus dipangkas maka mau tidak mau kita akan melakukan penyesuaian lain tentunya ada program yang tidak bisa kita laksanakan karena anggarannya dipangkas,’’ tambahnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Dalam sambutannya, Ketua DPR Papua menegaskan bahwa proses pembahasan APBD 2026 telah memasuki tahapan final…
Namun ia percaya sang juru taktik Rahmad Darmawan bisa membangun skuad yang lebih solid lagi.…
‘’Jadi pemerintah daerah perlu menciptakan suasana iklim investasi yahng kondusif untuk menarik minat investasi supaya…
Pasalnya, dari prakiraan BMKG Merauke untuk kondisi cuaca 1 minggu kedepan didominasi hujan ringan dan…
Kata Mantan Dandim 1702/Jayawijaya, pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah mengerahkan dinas PU untuk membawa alat berat…
“Pelanggaran terhadap warga sipil terus terjadi, termasuk penembakan terhadap petani, pelajar, dan masyarakat adat hanya…