Site icon Cenderawasih Pos

Tak Sekedar Ditertibkan, Harus Ada Solusi Penataan dan Pengawasan 

Sejumlah pedagang yang menjual hasil pertanian di pinggir jalan masuk Pasar Youtefa, Selasa (16/4). (foto:Jimi/cepos)

Respon Para Pedagang, Terkait Rencana Pemkot Jayapura Lakukan Penertiban PKL Liar

Karena satu  pedagan dibiarkan melanggar dan ditindak, makin banyak pedagang kali lima, termasuk pedagang pasar Kotaraja berjualan di tempat yang semestinya. Lantas seperti apa respon pedagang terkait rencana penertiban yang dilakuka Pemkot Jayapura?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura merencanakan pasca lebaran ini akan menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bahu jalan atau trotoar. Hal ini dilakukan demi penataan kawasan kota supaya tidak terlihat kumuh, termasuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas.

   Menanggapi hal tersebut, beberapa PKL di Kota Jayapura terkhususnya pedagang yang ada dipingir jalan masuk Pasar Otonom buka suara. “Memang setuju sepertinya begitu, harus ada tempat-tempat terkhusus untuk Mama-mama Papua, jual di jalan raya beginikan memang menghalangi kendaraan yang lewat,” kata Mince Rumayomi (67) salah seorang penjual di pinggir jalan masuk pasar Otonom kepada Cenderawasih Pos, Selasa (16/4).

   Jadi menurut Mince, di dalam pasar yang telah disediakan pemerintah itu tidak bisa menampung dia dan teman-temannya untuk bisa jual di dalam. “Jadi begini kalau menurut saya di dalam pasar yang disiapkan itu tidak mampu untuk menampung kita yang di luar, ” lanjutnta.

   Ia mengaku dirinya tidak mendapatkan bagian tempat didalam pasar. “Seandainya pemerintah menyediakan tempat khusus untuk kita Mama-mama Papua, dan menyediakan los-los supaya kita bisa tertib,” ujarnya.

   Hal yang berbeda yang disampaikan Ibu Reni (38). Ia menyampaikan bahwa dirinya jualan di luar atau di pinggir jalan masuk pasar Otonom, dikarenakan bagian dalam pasar tersebut sepi dan tidak diurus.

   Dirinya mengaku kurang setuju dengan rencana Pemkot untuk penertipan PKL yang jual di pinggir jalan. “Kalau saya pribadi kurang setuju, soalnya kita jual disini sudah sejak lama dan lagian bagian di dalam pasar juga sepi dan kurang rawat, ” kata Reni kepada Cenderawasih Pos, Senin (16/4).

   “Di dalam sepi sekali, dulu kita jualannya didalam tetapi karena tidak direnovasi oleh pemerintah katanya mau bikinkan ini, dulu dari pasar lama Youtefa suruh pindah kesini, pindah ke belakang, karena di belakang sepi, jalannya jelek, rusak dan becek apa lagi kalu Hujan,” lanjut Reni.

  Ia mengaku sudah sejak lama dirinya jualan didalam pasar hampr 10 tahun termasuk di pasar Youtefa dan Otonom, sementara itu Ia jual dipingir jalan masuk pasar Otonom baru dua tahun lebih sejak 2022 lalu.

  Kemudian Reni menjelaskan kenapa Ia memilih jualan diluar pasar ketimbang didalam pasar yakni, pembeli di bagian dalam pasar sepih, terus jam operasional pasar tidak menentukan, dan Jalan didalam pasar rusak dan becek tidak diaspal.

  Ia kemudian kembali menekankan didalam pasar tersebut sepih tidak ada pembeli, terus kata Reni pembagian petak atau kios tidak beraturan.

“Kemudian pembagian tempat jualan tidak jelas, kita yang orang lama yang dulu punya tempat dan nomor tempat sekarang tidak ada tempat, makin tidak jelas,” lanjut Reni.

   Ia pun mengaku semua pedagang merasah bersalah karena jual di pingir jalan, buat penguna jalan tidak nyaman karena macet, tetapi kata Reni pemerintah juga harus mengaku dan merasah bersalah juga.

   “Mau dibilang salah memang kita salah tetapi pemerintah juga haru merasa bersalah, jadi serbah salah kita,” ungkapnya.

  “Pedagang yang masi berada didalam pasar tersebut ingin keluar dan jual diluar tetapi tidak ada tenagah untuk memindagkan barang, ” lanjutnya.

   Lebih lanjut Ia menyampaikan pedagang yang masih ada didalam pasar tersebut merupakan pedagang yang berasal dari kota Jayapura saja, sementara itu pedagang yang berasal dari daerah lain seperti Arso, dan Koya jualannya berada diluar pasar.

   Diketahui Reni merupakan pedagang yang menjual berbagai bahan komuditas seperti Bawang merah/putih, sayur-sayuran, buah-buahan dan masih banyak lainnya.

Ia menjelaskan kalau harga barang dagangannya tersebut masih terpantau normal dan pendapatannya selama jelang lebaran alami peningkatan dikarenakan permintaan masyarakat bertambah. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version