Site icon Cenderawasih Pos

Atasi Virus Pada Hewan, Pemerintah Siapkan Desinfektan Untuk Peternak

Plt. Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur, (foto:Jimi/Cepos)

Melihat Upaya Mencegah Masuknya Penyakit Hewan Menular  ASF di Papua

Provinsi Papua hingga kini masih bebas dari berbagai penyakit hewan  menular, seperti penyakit rabies dan sejumlah penyakit hewan menular lainnya. Hanya saja, terkait dengan merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi, tentu perlu diantisipasi

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini yang tentu menjadi pegangan dan komitmen bersama semua staker holder terkait, para peternak dan masyarakat umum  dalam mengantisipasi berbagai penyakit hewan menular.

  Pasalnya bila sudah terlanjut masuk atau tersebar virus atau penyakit hewan menular ini, tentu tidak hanya berdampak kepada kematian ternak saja, tapi juga bisa berimbang kepada masalah ekonomi yang berkepanjangan. Sebab, untuk pemulihan atau pemusnhana penyebab penyakit tentu butuh waktu yang cukup lama.

  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur, mengatakan hingga kini pihaknya masih berusaha melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit menular pada hewan.

   “Jadi antisipasi kita adalah terus memberikan edukasi kepada para petani dalam hal ini peternak kita untuk tetap menjaga  Sanitasi,” kata Koibur kepada Cenderawasih Pos, Jumat (5/4) pagi.

    Untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular, menurut Koibur,  pemerintah akan berusaha membantu memfasilitasi penyediaan desinfektan setiap kandang, untuk meningkatkan bio security kandang.

  “Jadi dari kita pemerintah membantu menyediakan desinfektannya kemudian edukasi kepada masyarakat,”ujarnya.

  “Tak hanya itu, petugas kita baik itu dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi maupun yang ada di kabupaten/kota, diharapkan untuk terjun membantu masyarakat Petani dan Peternakan yang khususnya Peternakan Babi, untuk terus melakukan penyemprotan desinfektan,”jelasnya.

   Selain itu, upaya membatasi impor atau  memasukan daging ternak ataupun daging olahan lainnya dari luar daerah ke Provinsi Papua, juga menjadi salah satu upaya mencegah masuknya penyakit hewan menular.

    Saat ini Dinas Pertanian dan peternakan Provinsi Papua telah berkolaborasi dengan karantina, balai besar karantina hewan, Ikan dan Tumbuhan Kota Jayapura dan juga berkolaborasi dengan  Loka Veteriner Jayapura.

   Pemerintah juga telah melakukan sosialisasi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua dan terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga kebutuhan kita tetap terjaga.

   “Terakhir kemarin yang khusus kita di provinsi kalau untuk di kabupaten/kota sementara jalan, kabupaten-kabupaten yang lain di provinsi ini sudah ke Kabupaten Jayapura, dan terus melakukan upaya-upaya, kalau boleh tetap kita terjaga,” ujarnya.

   Terkait bahaya  African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, menurut Koibur virus tersebut hanya pada Babi saja tidak dengan hewan lain, dan juga virus tersebut tidak menular kepada manusia.

   Namun ia mengimbau untuk para ternak agar tetap menjaga kebersihan kandang, mengingat banyak keluhan dari masyarakat terkait bau yang tidak sedap. Kata Koibur, pemerintah hanya menyediakan fasilitas untuk para ternak

  “Jadi dari kita pemerintah membina, menyiapkan fasilitas itu harus ada baru ternak itu baru masuk, tau sendiri kadang kala ada yang tidak memperhatikan hal sepele seperti itu,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya di Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Mimika, pada  (18/3) sebanyak 6.000 ekor ternak babi mati akibat ASF atau Demam Babi Afrika. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version