Site icon Cenderawasih Pos

Warga Pastikan Rumah dan Kompor Kondisi Aman Saat Ditinggal Mudik

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Margareta V. Kirana (foto:Jimi/cepos)

Kesiapan Bidang Damkar Kota Jayapura Menjelang Hari Raya Lebaran

Menjelang hari raya Idul Fitri, kemungkinan besar ada sejumlah rumah yang ditinggal kosong untuk mudik ke kampung halaman. Intensitas memasak untuk merayakan lebaran  atau open house Idul Fitri juga banyak dilakukan masyarakat. Bidang Damkar Kota Jayapura pun, meningkatkan kewaspadaan untuk memberikan kenyamanan bagi warga yagn merayakan Idul fitri.

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Initensitas atau kejadian kebakaran di Kota Jayapura memang tergolong cukup tinggi, sejak dari awal tahun 2024 ini. Oleh karena itu, pengalaman dari berbagai musibah kebakaran baik yang musibah maupun sengaja dilakukan pembakaran ini, diantisipasi betul oleh Bidang Pemadam Kebakaran Kota Jayapura.

  Hal ini tidak terlepas sebagai upaya untuk memberikan ketenangan bagi warga yang akan merayakan Idul Fitri yang tinggal menghitung hari.  Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Margareta V. Kirana  mengaku pihaknya  sudah  mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya Lebaran.

   “Menjelang lebaran tahun 2024 ini kami dari Damkar telah melakukan beberapa persiapan termasuk dengan persiapan personel yang di tempatkan di Pos,” kata Margareta kepada Cenderawasih Pos, Kamis (4/4).

    Margareta menyebutkan beberapa pos yang bisa dihubungi dan dikerahkan untuk melakukan pemadaman kebakaran,  antara lain di Mako (Kantor Induk) yang melayani diantaranya Jayapura Utara, dikarenakan di Jayapura utara belum ada pos sektor, kemudian di di Jayapura Selatan, pos Youtefa dan Pos Heram.

Mobil Pemadam Bid Damkar Kota Jayapura dan water canon milik Polresta saat membantu memadam kebakaran di Abepura beberapa waktu lalu. (foto:Dok/Cepos)

   Untuk persiapan, Margareta menyampaikan Damkar telah mempersiapkan armada dalam kondisi baik. Saat ini Damkar mempunyai empat mobil water canon atau penyemprotan dan dua mobil water suplay.

   “Memang tahun kemarin disampaikan oleh teman-teman dari provinsi akan dihibahkan dua mobil Damkar ke Bidang Damkar Kota Jayapura untuk menangani kebakaran di wilayah kota Jayapura, namun karena sesuatu hal dengan kesiapan anggaran dan proses administrasi keuangannya maka ditunda tahun ini,” jelas Margareta.

    Ia pun berharap dengan penambahan dua armada akan menambah pelayanan yang lebih maksimal lagi, mengingat kasus kebakaran beberapa waktu ini semakin merebak.

Ia pun merincikan di 2024 ini, tercatat 22 kasus kebakaran, dimana tiga diantaranya merupakan kasus kebakaran lahan, dan 19 lainnya merupakan fasilitas umum atau gedung.

    Dibandingkan dengan tahun (2023) lalu  per Maret atau awal April kasus kebakaran terjadi berjumlah 19 kasus dimana enam lahan dan 13 gedung. Margareta menegaskan ini menjadi catatan buat kita bahwa persoalan ini tidak bisa diangap sepele, dikarenakan ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan menyangkut bagaimana kita memberi rasa aman kepada masyarakat di Kota Jayapura.

   Yang menjadi catatan Margareta menyampaikan ada dua daerah yang membutuhkan perhatian khusus yakni Distrik Jayapura Utara karena di distrik tersebut saat ini belum memiliki pos sektor. Padahal  di Jayapura itu merupakan wilayah management kebakaran (WMK). Dimana di Jayapura utara merupakan pusat Alutsista, kemudian pusat bahan peledak dikarenakan disitu ada Polda, Kodam, pusat pemerintahan dan kemudian aset negara seperti PLN, Pertamina itu merupakan titik-titik yang harus kita waspadai.

    Tetapi ironisnya, kata Margareta, justru di tempat-tempat begitu,  pos sektor khusus tidak ada, ini juga menjadi catatan penting untuk Damkar. “Kita tau daerah padat penduduk juga ada di Jayapura Utara dengan wilayah yang cukup luas, maka kami menyiagakan teman-teman yang ada di masing-masing pos untuk tetap siaga, ” jelasnya.

    Ia juga menyampaikan akan menurunkan semua personel dari tiap-tiap pos apabila eskalasi kebakarannya besar. Ada pun upaya-upaya untuk pencegahan kebakaran itu sendiri yakni:  Harus memperhatikan Instalasi listrik  apakah sudah sesuai dengan Setandatr Nasional Indonesia (SNI), dikarenakan banyaknya bangunan tinggi tapi tida memperhatikan instalasi listrik, menjadi perhatian bagi bangunan-bangunan yang besar baik itu Perhotelan, RS, Perkantoran, Restoran,      

   Pertokoan, termasuk Pergudangan, perbengkelan dan usaha-usaha lainnya untuk menyediakan alat pemadam kebakaran berupa Tabung alat pemadam api ringan (APAR), dan , Fair Alarm.

  Ia mengharapkan di setiap bangunan- besar tersebut harus menyediakan sarana penunjang pemadaman kebakaran  temasuk  tempat penyedia tempat untuk koneksi dengan sumber air.

    Margareta mengimbau kepada orang tua untuk bisa melihat dan mengawasi pergerakan dari anak-anak termasuk kelalaian membuang putung rokok di sembarang tempat dan juga membakar sampah tanpa pengawasan. “Kita tahu Kota Jayapura adalah kota berkembang sehingga nyaris di setiap rumah dengan porsi dan space halaman yang kecil ini akan menjadi potensi kebakaran jika membakar sampah tanpa pengawasan.”ujarnya.

    Dirinya juga menghimbau kepada para pelaku usaha SPBU mini di pingir jalan ataupun depan halaman rumah untuk menyediakan alat penunjang kebakaran. Kemudian Ia mengimbau kepada umat Muslim yang sementara mempersiapkan diri menyambut Lebaran untuk membersiapkan aktivitasnya untuk tetap menjaga keselamatan dan memperhatikan kompor, aliran listrik dalam keadaan aman sebelum Mudik. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version