Lanjut Frits, Komnas HAM juga mendalami apakah ketiga orang yang ditembak mati ini dalam keadaan tidak memegang senjata atau sedang memegang senjata. “Kita harap Polres Puncak Jaya bisa mengumumkan apa benar mereka bertiga bagian dari DPO, jika mereka bukan bagian dari DPO lantas kenapa mereka ditembak mati ? Negara harus menghormasti prinsip praduga tak bersalah,” tegasnya.
Sementara itu, Komnas HAM juga meminta pentingnya para Satgas sebelum ke Papua dibekali dengan pengetahuan sosial kultrural terkait dengan orang orang di Papua. “Sudah saatnya Panglima TNI melakukan evaluasi terhadap penugasan Satgas ke Papua agar tidak lagi mengakibatkan korban jiwa, dan seluruh Satgas wajib berkoordinasi dengan Satgas Damai Cartenz yang sudah mendapat mandat untuk penegakan hukum. Sebab, TNI tidak punya mandat untuk penegakan hukum,” tegasnya.
Komnas HAM menilai terkesan Satgas di luar Satgas Damai Cartenz main sendiri, yang kemudian menimbulkan masalah baru, menimbulkan kekerasan baru, hingga korbna korban baru dan sejenisnya.
Sekadar diketahui, pada Selasa (16/7) TNI dari Satgas Yonif 753 menembak tiga orang warga Puncak Jaya bernama Dominus Enumbi, Pemerintah Murib dan Tonda Wanimbo. Menurut TNI, ketiga orang itu ditembak lantaran diduga sebagai OPM. (ade/fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
"Masyarakat adat Papua memandang hutan sebagai ibu, tempat berlindung, dan tempat memberikan kehidupan," kata Filep…
Ia menjelaskan, kesiapan tersebut ditunjukkan melalui pembentukan posko terpadu Nataru yang telah diawali dengan apel…
Kapolres Jayawijaya AKBP Anak Agung Made Satria Bimantara, S.IK, mengaku jika tidak hanya miras yang…
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay menyampaikan bahwa Apel Gelar Pasukan merupakan langkah strategis untuk memastikan…
Sejumlah kebutuhan yang paling banyak dicari masyarakat saat ini antara lain bumbu dapur, toples kue,…
Kata Kapolres, oknum provokator yang ditangkap merupakan seorang tokoh masyarakat, ia berinisial L. "Kemarin kita…