

Penanggungjawab aksi Wakol Yelipele membacakan pernyataan sikap yang disaksikan oleh Cipayung dan OKP serta massa aksi di halaman kantor DPRK Jayawijaya, Selasa (2/9) (forto:Denny/ Cepos)
Jika Tak Ditanggapi Akan Turunkan Massa yang Lebih Besar untuk Demo Jilid II
WAMENA – Ratusan massa dari beberapa organisasi seperti PMKRI, HMI, GMNI, GMKI, GAMKI, Forum Pribumi dan forum penolakan militer non organik, mendatangi kantor DPRK Jayawijaya guna meminta DPRK Jayawijaya membentuk pansus untuk menarik anggota TNI non organik 3 distrik.
Dalam aksi tersebut massa meminta kepada Pemkab dan anggota DPRK Jayawijaya untuk segera menindaklanjuti penarikan militer non organik di Distrk Ibele, Tailarek dan Walaik, sebab kehadiran mereka disana menimbulkan trauma bagi masyarakat, warga juga tak bebas beraktifitas dikebun karena selalu di curigai.
Penanggungjawab asksi Wakol Yelipele menegaskan menindaklanjuti kehadiran militer non organik, DPRK Jayawijaya harus membentuk pansus, sebab massalah ini sudah pernah disuarakan bahkan komisi A sudah memanggil pimpinan dari aparat TNI/Polri, bahkan juga wakil Bupati Jayawijaya, namun sampai saat ini tidak ada solusi.
“Kami meminta DPRK Jayawijaya serius menanggapi massalah ini kalau tidak kita akan menggerakan massa yang lebih besar dari 8 kabupaten untuk melumpuhkan Kota Wamena, agar diketahui bahwa masyarakat tak membutuhkan militer non organik,”ungkapnya di kantor DPRK Jayawijaya Selasa (2/9).
Menurutnya, apabila aksi hari ini tak ditindaklanjuti atau diproses semua aspirasi yang sudah disampaikan cipayung dan OKP akan menurunkan massa yang lebih besar, karena situasi yang dihadapi warga Jayawijaya sama dengan yang dihadapi masyarakat Lanny Jaya dan Yahukimo.
“Sebagai langkah awal kita lakukan aksi inikota Wamena, namun kalau aspirasi ini tidak ditindaklanjuti kami akan konsulidasi massa besar -besaran dari Kabupaten Yahukimo dan Lanny Jaya dan beberapa kabupaten lainnya untuk melakukan aksi jilid II,” jelas Wakol Yelipele.
Wakol juga menegaskan untuk pertemuan berikutnya pada jumat mendatang diharapkan semua hadir, baik DPRK dan Bupati Jayawijaya Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya semuanya bisa hadir, karena dari pertemuan awal yang dilakukan itu yang lain hadir dan lainnya tak hadir.
“Untuk pertemuan berikutnya kami mengharapkan semua harus hadir menyikapi situasi ini, untuk bagaimanan mengambil langkah agar militer non organik ini ditarik dari Jayawijaya atau Papua Pegunungan,”tegasnya
Di tempat yang sama penanggungjawab aksi dari Distrik Ibele Harun Mosib mengaku sangat berterimakasih kepada Polres Jayawijaya karena telah membuka ruang demokrasi untuk masyarakat, kami juga apresiasi kepada Dandim 1702/ Jayawijaya dan Komisi A dan anggota DPRK yang lainnya.
“Seluruh keluh kesah dari kehadiran militer non organik 3 distrik sudah disampaikan dan harus di jawab, karena kehadiran mereka membuat masyarakat tertanggu, ini aspirasi terakhir yang harus dijawab sesuai harapan masyarakat,”katanya
Page: 1 2
Penetapan yang dilakukan pada akhir November ini juga diprioritaskan dalam menyelesaikan seluruh utang daerah yang…
Pemerintah Kota Jayapura memastikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada bulan…
Alhasil, bentrok terus berlanjut hingga telah menelan empat korban jiwa serta puluhan lainnya luka-luka akibat…
“Pemain kelelahan karena menjalani perjalanan yang macet dari Jakarta ke Tangerang. Pemain datang langsung bermain.…
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya bencana tersebut karena hujan yang…
Ali Nouri merupakan satu-satunya pemain asing yang dimiliki oleh Persipura pada kompetisi Liga 2 musim…