Site icon Cenderawasih Pos

Pemerintah Tak Segera Bergerak, Pedagang Bangun Lapak Sendiri

Lapak penjual sembako di Pasar Youtefa Abepura mulai membangun lapaknya yang terbakar Minggu (7/1)  kemarin. (foto:Karel/Cepos)

JAYAPURA-Dua minggu pasca kebakaran, para korban kebakaran di Pasar Youtefa Abepura secara pelahan mulai membangun kembali lapaknya yang terkabar, pada Minggu (7/1) lalu.

  Walaupun belum seluruhnya, namun pantauan Cenderawasih Pos, Senin (14/1) kemarin sejumlah lapak bekas kebakaran telah dibersihkan oleh masing masing pemiliknya. Tampak terlihat bongkahan kayu maupun seng tersusun rapi. Bahkan tanah di bangunan bekas kebakaran telah dibersihkan.

  Sudah ada dua korban yang mulai mengerjakan lapaknya yang rusak diantaranya Lasius (56) selaku penjual barang pecah belah. Dia mengatakan tuntutan ekonomi membuatnya harus segera membangun kembali lapaknya yang terbakar itu. Hal itupun terpaksa harus merogoh kocek, dengan mengambil tabungan pribadinya.

  “Kita buka usaha itu pastinya banyak utang di bank, situasi begini orang bank tidak pusing, mereka tetap datang menagih, sehingga kitapun harus kembali membuka usaha,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos.

  Apalagi tempat usahanya itu sumber utama untuk ekonomi keluarganya. “Saya punya ada 4 petak, di dalamnya menjual barang pecah bela, jadi kalau tidak segera dibangun, lantas anak dan istri saya mau makan apa?” ujarnya.

  Dikatakan jika harus menunggu bantuan pemerintah, maka astinya akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, pria berusia 65 tahun itu berinisiatif membangun kembali lapaknya itu  walaupun haru menggunakan dana pribadinya.

  “Apalagi pasca kebakaran ini pemerintah belum kasih informasi terkait bantuan,” ujarnya.

  Padahal menurut pria tua itu, lapak lapak tersebut merupakan milik pemerintah, yang diberikan hak kelola kepada para pedagang. Seharusnya pasca kebakaran tersebut pemerintah segera ambil langkah yang konkret. Tapi sayangnya hingga seminggu lebih  pasca kebakaran, Pemerintah Kota Jayapura belum juga memberikan kepastian akan langkah apa yang diambil untuk para korban.

  “Kami ini hanya hak pakai, setiap bulannya bayar iuran, sekitar Rp. 800 ribu lebih, jadi harusnya pasca kebakaran ini, pemerintah langsung ambil tindakan,” tegasnya.

  Hal senada dikatakan oleh Suri juga koban kebakaran di Pasar Youtefa.  Penjual sembako itu mengatakan akibat kebakaran tersebut seluruh bangunan usahanya ludes terbakar. Barang barang didalamnyapun hampir sebagian hangus terbakar.

  Walaupun dengan kondisi tersebut tidak membuatnya menyerah begitu saja. Namun dirinya tetap kuat dan kembali membangun usahanya dilokasi kebakaran. “Mau cari tempat dimana lagi, ini musibah jadi kita terima saja,” ucapnya.

  Diapun akan kembali membangun lapak jualannya dengan ukuran sesuai ukuran awalnya yaitu delapan petak. Didlamanya juga akan membuka usaha sembako. “Saya bangun kios ini menggunakan dana pribadi,” ujarnya.

  Hal itu dilakukan lantaran belum adanya informasi pasti dari Pemerintah Kota Jayapura akan tindak lanjut pasca kebakaran tersebut. “Pemerintah belum ada informasi, mau kasih bantuan apa,” tuturnya.

  Namun Suri mengharapkan jika memang pemerintah ingin memberi bantuan kepada korban diharapkan bantuannya itu diberikan dalam bentuk material banguan. “Kami butuh semen, pasir tapi juga bahan bangunan lain,” pungkasnya. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version