Sementara itu, Boyau juga menyinggung rencana khusus LMHA terkait dengan Kamoro Kakuru, salah satu festival berunsur budaya yang menjadi perhatian lembaga adat.
“Kamoro Kakuru itu salah satu perhatian khusus dari lembaga adat dan akan diadakan museum, museum adat, sehingga para pengunjung bisa datang melihat bahwa budaya kami seperti ini lah, budaya yang asli,” katanya.
Boyau juga menegaskan komitmennya untuk fokus pada pemenuhan pendidikan, kesehatan hingga pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan akan turun langsung untuk memastikan wilayah ujung timur hingga barat pesisir Kamoro menjadi fokus perhatian, termasuk melalui program-program pemberdayaan seperti studi banding untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Selain beberapa hal di atas, Boyau juga menyinggung terkait dengan persoalan tapal batas. Ia menegaskan akan mengembalikan garis batas sesuai penanda leluhur, dan menyelesaikannya melalui dialog damai.
“Tapal batas, saya akan tertibkan tapal batas sesuai dengan leluhur kami. Jangan dengan kekerasan, kita dari hati ke hati,” ujarnya. (mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Lanjutnya, kawasan wisata tidak lagi diperbolehkan membawa makanan dari dari luar, melainkan harus membeli dari…
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Sarmi, Mutmainah Dimo, menyampaikan bahwa pelaksanaan pasar murah rencananya dimulai pada…
Brigjen Endra mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di wilayah Toladan dan Sentani. Warga yang…
Yang terbaru, dari pengusutan yang dilakukan pada jilid 2 kasus PON Papua, Kejaksaan Tinggi Papua…
Meski baru diumumkan secara resmi, namun keenam pemain tersebut sudah lebih dulu menyampaikan telah perpisahan…
Saat itu, korban bernama Sulton Fatahrau (15) sedang mengendarai sepeda motornya dan mengantar adiknya ke…