Site icon Cenderawasih Pos

Brimob Merauke Harus Siap

Komandan Batalyon D Pelopor Sat Brimob Polda Papua, Kompol Clief Gerald Philipus Duwith, SE,SIK, saat memimpin apel Kesatrian Johar Simamora, Selasa, (25/1) kemarin. (FOTO: Sulo/Cepos)   

MERAUKE-Hari ini akan digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo. Untuk itu, personel Brimob yang ada di Batalyon D Pelopor Sat Brimob Polda Papua harus siap. Penegasan itu disampaikan Komandan Batalyon D Pelopor Sat Brimob Polda Papua, Kompol Clief Gerald Philipus Duwith, SE, SIK, saat memimpin apel Kesatrian Johar Simamora, Selasa, (25/1)kemarin. Mengantisipasi gangguan Kamtibmas, Polri, khususnya korps Brimob telah mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi situasi tersebut. Bahkan sudah ada personel Brimob Nusantara yang berada di sana, begitu juga dengan Dansat Brimob Polda Papua didampingi Danden Gegana. Sementara, personel Brimob yang berada di Selatan Papua, harus juga mempersiapkan diri dan selalu siap bertugas untuk membackup apabila terjadi situasi yang meningkat di Yalimo. “Kapan saja diperintah, kita sudah siap. Jelas ya,” kata Kompol Clief, yang disambut para personel dengan menjawab, siap jelas. Urusan politik, kata dia, biarlah menjadi urusan politik. Namun, urusan keamanan adalah tugas Polri, selaku alat Negara. Dengan demikian, bila sewaktu-waktu digerakan ataupun dibutuhkan, maka personel harus siap. “Sebelumnya, saya bertugas di Kabupaten Jayawijaya mendampingi Dansat Brimob Polda Papua bersama unsur Forkopimda menyelesaikan permasalahan perang antar suku yang terjadi beberapa waktu lalu, di kota Wamena,” ujar Danyon, sembari mengingatkan. Danyon menilai, tahun 2022 hingga 2024 merupakan tahun politik. Di mana, menjadi salah satu agenda yang turut meningkatkan suhu politik. Untuk itu, semua personel diminta untuk bisa bekerjasama dan sama-sama bekerja demi menuntaskan tugas-tugas yang diamanatkan oleh negera. Kompol Clief kembali mengingatkan anggotanya, terkait commander wish Dansat Brimob, yang tidak bisa ditolerir di tubuh Brimob yakni Narkoba. “Apabila ada yang kedapatan terlibat dan diproses oleh Provos, maka hukumannya adalah PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat,” paparnya. Danyon menambahkan, agar semua personel hingga keluarga peka atas situasi alam maupun cuaca. Sebab, asrama sudah dua kali mengalami banjir, lantaran air pasang laut yang tinggi. Genangan air tersebut bisa menyebabkan sumber penyakit, salah satunya demam berdarah. “Maka kegiatan kurvei harus kita lakukan secara rutin. Tujuannya agar semua terhindar dari peyakit,” pungkasnya. (ulo/tho)
Exit mobile version