Mereka, lanjut Fransiskus Kamijay melakukan aktivitas saat petugas lengah. Apalagi, lanjut dia, oknum masyarakat yang melakukan penggalian tersebut juga mempunyai mata-mata atau jaringan, sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi pihaknya dalam melakukan penangkapan. ‘’Mereka punya mata-mata dan jaringan. Ketika petugas kita ke sana, mereka tidak melakukan aktivitas,’’ jelasnya.
Bahkan pernah suatu sata pihaknya mendapatkan laporan adanya 3 truk yang sedang melakukan aktivitas pemuatan pasir. Tapi saat petugas sampai di TKP, truk yang dimaksud tidak memuat apa-apa atau dalam keadaan kosong.
Disinggung rencana pembangunan Pos pengawasan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke di sekitar Lepro beberapa waktu lalu, Fransiskus Kamijay mengakui hal itu. Dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke, telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan 2 pos pengawasan yakni di Lepro dan Kuper. Hanya persoalannya, pos tersebut harus dibangun diatas tanah pemerintah. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Dalam perkara itu, Kemenhut bersama kejaksaan telah menetapkan IM, 29, Direktur Utama (Dirut) PT BRN,…
‘’Yang paling penting yang menjadi saya konsen tapi saya belum cek soal prosentase penerimaan pegawai…
Ketua Komisi A DPRK Waropen, Lion Maniagasi, menyatakan bahwa berdasarkan hasil survei Komisi A bulan…
Kapolsek Kuala Kencana, AKP Djemi Reinhard saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Kata AKP Djemi, informasi…
"Sampai dengan saat ini situasi kota Wamena dipastikan aman terkendali, namun kami masih terus melakukan…
‘’Sampai hari ini, saya masih Ketua DPD PDIP Papua Selatan menyatakan membubarkan diri dan PDI…