Categories: FEATURES

Ojol dan Pedagang Malam Rasakan Dampaknya, Aparat Diminta Beri Jamin Keamanan

Ia berharap isu ini akan segera berakhir, sebab sangat berdampak pada mereka yang bekerja ojek online. “Karena ojek ini sudah jadi pekerjaan pokok, kalau isu begal ini terus ada bagaimana kami bisa dapat uang, karena orang banyak takut keluar malam,” tuturnya.

hanya pengemudi ojek online yang merasakan dampaknya. Yusuf, penjual mie ayam Kasih Ibu di kawasan Taman Imbi, juga mengeluhkan hal serupa. “Biasanya pembeli ramai sampai sekitar jam 24.00 WIT malam. Sekarang sekitar jam 21.00 WIT sudah sepi,” katanya sambil menunjuk deretan bangku kosong di sekitar gerobak jualannya.

Menurutnya, Taman Imbi yang biasanya menjadi pusat aktivitas warga pada malam hari kini tampak lengang. “Dulu banyak orang duduk santai, makan bakso, mie ayam, sekarang jarang sekali. Paling sampai jam 22.00 WIT sudah kosong,” keluhnya.

Akibatnya, Yusuf sering membawa pulang dagangan yang tersisa. “Biasanya habis terus, sekarang sisa banyak. Orang-orang takut keluar malam karena ada isu begal,” ujarnya.

Ia berharap aparat kepolisian menindaklanjuti isu ini dengan serius. “Kami yang jualan malam makin susah. Siang bersaing dengan tempat makan besar, malam harusnya ramai, tapi sekarang malah sepi karena isu begal,” imbuhnya.

Menanggapi maraknya isu tersebut, Polda Papua bergerak cepat melalui pelaksanaan Operasi Sikat Cartenz II-2025. Operasi ini berlangsung sejak 1 hingga 30 Oktober 2025 dan difokuskan pada patroli serta razia malam di seluruh wilayah hukum Polda Papua.

Memasuki hari ke-13 pelaksanaan, tim gabungan menggelar razia di kawasan perbatasan Kota dan Kabupaten Jayapura, tepatnya di Batas Kota Sentani. Kegiatan yang dipimpin oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Papua, Kompol Arjuna Wijaya, S.I.K., melibatkan personel dari berbagai satuan seperti Ditreskrimum, Samapta, Propam, Lantas, Narkoba, serta dukungan dari Polres Jayapura dan Polresta Jayapura Kota.

“Tujuan utama kami adalah menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Sweeping ini untuk mengantisipasi pengendara yang membawa senjata tajam, amunisi, atau narkotika,” jelas Kompol Arjuna dalam keterangan tertulisnya Senin (13/10).

Selain itu, tim juga menelusuri kendaraan yang dicurigai hasil tindak pidana, terutama curanmor. “Kami memastikan tidak ada kendaraan hasil kejahatan yang beredar. Semua satuan bekerja sama demi terciptanya situasi aman dan kondusif di wilayah hukum Polda Papua,” tambahnya.

Page: 1 2 3 4

Juna Cepos

Recent Posts

TNI Bantah Serangan Drone di Yahukimo

Kapendam juga menyampaikan bahwa ledakan yang menimbulkan korban jiwa dan luka tersebut kemungkinan berasal dari…

13 hours ago

Kado Natal, Bupati Pastikan Listrik di 5 Distrik Menyala Minggu Kedua Desember

Bupati Waropen, Drs. Fransiscus Xaverius Mote, M.Si, memastikan bahwa layanan listrik di lima distrik wilayah…

14 hours ago

Kabar Enam Pemain Dicoret, Manajemen Belum Buka Suara

Sayang, hingga saat ini manajemen Persipura belum membeberkan nama-nama pemain yang resmi mereka lepas. Namun…

15 hours ago

664 Personel Gabungan Amankan 1 Desember dan Kunker Menkopolhukam

Wakapolres Jayawijaya Kompol F.D. Tamaila menegaskan 664 personel dipersiapkan dalam apel kesiapsiagaan guna melakukan pengecekan…

16 hours ago

Sejahterakan Masyarakat, Perlunya DPRP Papeg Koordinasi dengan Pemkab Yalimo

Bahwa pada saat kunjungan ke Welarek menyampaikan ada 5 distrik yang mengalami musibah kelaparan sehingga…

17 hours ago

Enam Personel Polres Jayawijaya Masuk Sidang Komisi Kode Etik Provesi Polri

Kapolres Jayawijaya melalui Kasie Propam Aiptu Frans Risamasu yang juga sebagai penuntut dalam sidang tersebut,…

18 hours ago