Site icon Cenderawasih Pos

Peningkatan Stok beras SPHP Bantu Stabilisasi Harga Beras Premium

Seorang karyawan Koperasi Bulog saat menunjukkan stok beras SPHP yang disediakannya, Jumat (9/3) lalu. (foto: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Aprindo ( Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) mengakui dalam menyikapi  tingginya harga beras premium, salah satu upaya yang cukup membantu adalah memperbanyak penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).  Hal tersebut diungkapkan Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputy.

Diungkapkan Harris, menambah kuota beras SPHP dari Bulog, yang mana standar dan kualitas beras SPHP juga bagus, dengan sendirinya mengajak masyarakat untuk dapat mengkonsumsi beras SPHP.

Semakin banyak masyarakat menggunakan beras SPHP, berarti permintaan beras premium akan turun dengan sendirinya, dengan demikian harga beras premium  juga akan berpengaruh.

“Ketimbang relaksasi harga beras, kami di Papua   tidak bisa diikuti karena, harga relaksasi yang dimaksudkan pemerintah Rp 15.800/kg, sementara kami belinya di produsen beras kisaran Rp 16.000-Rp 18 .000/kg, belum perjalanan sampai ke Papua, ” terangnya.

Selain itu, upaya lainnya melakukan penyimpanan beras premium, ini juga menurut Harris tidak dapat dilakukan karena untuk wilayah Papua, harus diutamakan ketersediaan stok dari pada harga.

“Kalau stok terbatas, ini akan memicu kekhawatiran masyarakat, mending harga tinggi masyarakat masih tenang, dari pada tidak ada stok, ini adalah realita yang sering terjadi untuk wilayah Papua,” terangnya.

“Sehingga upaya yang menurut saya harus dilakukan adalah, teman-teman dari Bulog yang saat ini menjadi penyangga atau pondasi dalam menyediakan beras SPHP sebanyak-banyaknya dan digelontorkan ke setiap ritel modern maupun ritel tradisional yang ada, ” terangnya lagi.

Dengan demikian, selain mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi beras SPHP yang jauh lebih murah tentu dengan kualitas yang baik, juga ikut mencegah terjadinya inflasi dikarenakan harga beras premium naik.

Menurutnya, untuk beras SPHP sendiri, sudah memiliki pasaran dan antusias masyarakat cukup tinggi, seperti yang dialami Saga Group, bahwa dari jatah 5 ton yang diberikan untuk 14 Cabang Saga, tidak cukup mengcover permintaan masyarakat.

“Bahkan kami rasa kurang, karena ada yang begitu beras SPHP masuk langsung habis dalam satu hari, padahal sudah kami jatahkan satu orang maksimal 2 karung kemasan 5 kg, ” jelasnya.

Meski sudah dibatasi, menurut Harris itu pun masih ada konsumen yang tidak kebagian, bukan hanya pihaknya saja, pasti ditokoi-toko lain bahkan dipasaran tradisional juga mengalami hal yang demikian.

“Jadi dalam hal  mengatasi permasalahan yang sedang terjadi, kami sangat berharap agar ketersediaan beras harus terus terjaga, baik itu beras premium maupun beras medium dan stok beras SPHP bisa ditambah, sehingga masyarakat yang kesulitan membeli beras premium seperti Beras 99, Beras Betet dan sebagainya, bisa membeli beras SPHP, ” tambahnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version