Site icon Cenderawasih Pos

Soal Tewasnya Pilot WNA, Negara Segera Ambil Langkah Tegas 

Anthon Raharusun (foto:Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Ketua DPC Peradi Suara Advokat Indonesia Kota Jayapura Dr. Anthon Raharusun, SH, MH menilai aksi KKB dalam membunuhan pilot Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil di landasan Bandara Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, melenceng dari misi perjuangan Papua Merdeka, seperti yang mereka didengungkan selama ini.    

   Karena korban dari aksi kekejaman tersebut, justru mengorbankan warga sipil, yang sama sekali tidak mengerti tentang garis perjuangan KKB tersebut. “Saya menilai aksi KKB ini bentuk tindakan kriminalitas, karena membunuh orang-orang yang tidak berdosa,” ujarnya, Rabu (7/8).

   Tindakan kelompok  sparatis ini, kata Anton, tidak akan mewujudkan impian KKB terhadap Kemerdekaan Papua. Sebab jika memang KKB ini betul-betul ingin memperjuangkan Kemerdekaan Papua seperti yang didengungkan, maka bukan dengan cara sparatis seperti yang terjadi.

   “Sampai ayam tumbuh gigipun Papua Merdeka seperti yang mereka inginkan tidak akan terwujud, jika hal semacam ini terus terjadi,” katanya.

  Diapun menyayangkan sikap KKB ini, karena akibat dari tindakan sparatis tersebut menciderai bangsa indonesia di mata dunia. Sebab Pilot asal Selandia Baru betul-betul hanya ingin mencari nafkah di tanah Papua.  Bahkan dengan kehadirannya mendorong pembangunan di Papua. Akan tetapi kebaikannya hanya dibalas dengan air mata kesedihan.

   “Aksi KKB ini sangat merongrong wibawa negera kesatuan Republik Indonesia di mata dunia,” tegasnya.

  Praktisi Hukum itupun menyatakan peristiwa pembunuhan terhadap terhadap warga asing di Papua, maupun penyerangan warga sipil di Timika ini, bentuk kegagalan negara  dalam hal ini TNI-Polri dalam menjamin keamanan masyarakat di  di tanah Papua.

   Karena jika dilihat dari sisi jumlah, KKB ini hanya segeremboloan orang dibandingkan jumlah pasukan pengamanan yang ditempatkan di berbagai wilayah ditanah Papua.

  Mestinya jika disandingkan dengan aparat yang jumlahnya mencapai ribuan, persoalan pembunuhan atau aksi kekejaman KKB ini tidak lagi terjadi. Akan tetapi dengan ketidakseriusan aparat dalam memberantas KKB, maka yang terjadi tangisan dan air mata di Papua terus mengalir.

   “Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Bandara yang notabene tingkat keamanannya cukup ketat, kita jadi bertanya-tanya ada apa di balik pembunuhan ini,” tandasnya.

   Atas peristiwa tersebut, Pengacara Senior ini mengharapkan adanya langkah-langkah konkret sehingga tidak lagi terulang di kemudian hari.

   Bahkan Pengajar pada Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak Papua itu meminta aparat keamanan harus bertindak lebih tegas. Pelaku pembunuhan ini harus ditangkap dan dihukum seuai aturan yang berlaku.

“Aparat harus segera tangkap pelaku, tidak ada kata pelanggaran HAM dalam memberantas manusia-manusia yang tidak punya hati seperti mereka (KKB red),” tegasnya.

  Anthon juga meminta negara segera mengambil langkah tegas terhadap tindakan-tindakan KKB ini. Yang tentunya mengedepankan perlindungan terhadap warga sipil yang ada di tanah Papua. Karena memberantas kelompok kelompok yang berseberangan dengan negara sudah diatur jelas di dalam undang undang.

  “Jangan sampai negara kalah dengan mereka, karena tindakan mereka ini sudah di luar nalar batas kewajaran,” ujarnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version