Site icon Cenderawasih Pos

Potensi Aksi Demo Masih Ada

Kombes Pol Victor Mackbon ( foto: Dok/Cepos)

JAYAPURA –  Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon mengungkapkan bahwa potensi aksi demo yang dilakukan seperti beberapa hari lalu di Uncen oleh kelompok mahasiswa yang anti militeristik diprediksi masih mungkin dilakukan.

Hasil pemantauan dan analisa yang dilakukan aparat kepolisian  menyebutkan bahwa isu anti militeristik ini memang sedang digoreng sana sini dan sedang diupayakan untuk terus terjadi protes.

Meski demikian Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang dilakukan aksi selama semua sesuai prosedur dan tidak dipaksakan. Namun jika tetap dipaksakan maka diyakini kondisinya masih akan sama seperti sebelumnya dimana ada bentrok dan ada yang terluka.

“Kami prediksi bahwa aksi serupa masih bisa dilakukan karena memang tujuannya itu. Terus menyuarakan soal anti militeristik dan dilakukan diberbagai daerah. Tapi semua kan ada aturannya,” kata Kapolresta menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Kamis (4/4) kemarin di Polsek Muara Tami.

Iapun menyayangkan tindakan yang memaksakan diri hingga akhirnya polisi harus mengambil tindakan tegas.

“Kami memonitor dan kemungkinan akan ada kegiatan tambahan  untuk menyampaikan aspirasi tapi sebisa mungkin dilakukan dengan etika yang baik. Kemarin kami sayangkan sebab kami sudah sampaikan jangan long march tapi akhirnya dipaksakan,” bebernya.

Ia mengingatkan dalam aksi harusnya jangan mengedepankan kepentingan sendiri sementara kepentingan orang lain terganggu. “Bersimpati boleh tapi jangan dengan kemudian yang tidak tahu persoalan malah dibenturkan. Kemarin langkah kami jelas untuk menjaga ketertiban umum,” bebernya.

Disini kata Kapolres pihaknya sudah mengingatkan ke korlap demo kalau mau aksi silahkan tapi jangan justru melempar petugas dan melawan petugas.

“Jika petugas dilawan tanpa alasan tentu ada alasannya lagi dan kami tidak akan diam. Kami akan respon dengan SOP kami. Saat dialog lalu ada batu inikan artinya ada provokator jadi korlap juga harus bicara. Jangan sampai aksi demo dinodai karena provokator,” singgungnya.

Iapun meminta maaf jika aksi tersebut  ada yang terluka sebab itu langkah – langkah yang harus kami ambil.

“Dari pendemo ada resiko dan dari kami juga ada resiko tapi bagaimana resiko ini dieliminir dengan membangun komunikasi,” tegasnya.

Iapun menyarankan bahwa seharusnya pendemo juga belajar, polisi  tugasnya bagaimana dan korlap bagaimana dan sebab kepolisian memiliki pengalaman berulang dimana setiap jalan merusak, setiap jalan bakar dan tidak mungkin polisi berdiam diri.

“Tidak boleh kami diamkan sebab jika kemarin dilepas pasti ada provokator sebab  korlap juga tidak bisa bertanggungjawab apalagi selama ini memang tidak ada namanya korlap bertanggungjawab. Setelah ada aksi dan benturan pasti hilang kemudian menyalahkan aparat,” paparnya.

Pola – pola ini yang kata Kapolres selalu dilakukan dan harusnya dikoreksi. “Kalau melempar petugas berani tidak mengaku dan bertanggungjawab. Jangan anggap polisi sebagai ancaman sebab kami  hanya memfasilitasi dan terbukti DPR juga bisa dihadirkan,” tutupnya. (ade/WEN)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version