Categories: SEPAKBOLA DUNIA

Kecerdasan dan Teknik Kunci Sukses PSG dan Inter Milan di Final Liga Champions

Henrikh Mkhitaryan memberikan keseimbangan dengan peran sebagai penghubung antar lini. Meski sudah berusia 36 tahun, dia menunjukkan performa tenang dan penuh pengalaman di momen-momen krusial.

Nicolo Barella menambahkan energi dan kreativitas dalam kombinasi tersebut. Dikenal karena intensitas tinggi, Barella lebih sering membuat keputusan brilian ketimbang berlari tanpa arah.

Gelandang Inter mampu menjaga struktur tim tetap rapi tanpa kehilangan daya cipta. Mereka tidak hanya berlari untuk menutup ruang, tapi mengarahkan aliran bola agar lawan sulit berkembang.

Meski pressing tetap dilakukan, baik PSG maupun Inter tidak melakukannya secara membabi buta. Pola mereka disesuaikan, kadang man-to-man, kadang zona dengan jebakan kolektif yang sangat rapi.

Inter jarang mengandalkan dribbling untuk membongkar pertahanan lawan. Mereka lebih memilih kombinasi passing pendek dan rotasi posisi, bahkan melibatkan bek tengah ke lini tengah dalam fase build-up.

Semua ini mencerminkan evolusi baru dalam menghadapi tekanan tinggi di sepak bola modern. Ketimbang mengandalkan fisik, para gelandang PSG dan Inter memilih bermain dengan kecerdasan.

Hal ini sekaligus menjadi kritik terhadap tren pemilihan pemain berdasar stamina semata. Sepak bola tidak boleh kehilangan keindahannya hanya karena terobsesi pada kecepatan berlari.

Contoh paling nyata adalah kritik Ralf Rangnick terhadap Cristiano Ronaldo yang dinilai tak cocok karena minim pressing. Padahal, sepak bola seharusnya tetap mengutamakan kemampuan menguasai bola, bukan sekadar merebut.

Final ini seperti pertarungan filosofi lama yang dibalut cara baru. Bukan siapa yang paling cepat menekan, tapi siapa yang paling tenang dalam menguasai bola di bawah tekanan.

PSG mengandalkan permainan vertikal yang cepat tapi tetap terkontrol. Sementara Inter lebih sabar, menunggu celah, dan menciptakan ruang lewat gerakan tanpa bola yang terstruktur.

Page: 1 2 3

Juna Cepos

Share
Published by
Juna Cepos

Recent Posts

Korban Kekerasan Seksual Rata-rata Anak dan RemajaKorban Kekerasan Seksual Rata-rata Anak dan Remaja

Korban Kekerasan Seksual Rata-rata Anak dan Remaja

Jumlah tersebut diketahui tidak termasuk dengan laporan korban yang bersifat tidak resmi atau hanya dilakukan…

20 hours ago

Bawa 3,9 Kg Ganja, Pemuda Ditangkap di Pelabuhan Jayapura

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen melalui Kasat Resnarkoba AKP Febry V.…

21 hours ago

Wali Kota: Tidak Mungkin Buka Jalan Baru

Kondisi ini berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat karena di sejumlah titik mengakibatkan penutupan jalan, baik…

22 hours ago

Selain Sosok Ayah yang Ambil Rapor, juga Sajikan Gelar Karya dan Pentas Seni

Pembelajaran semester ganjil Tahun Ajaran 2025/2026 telah usai. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada orangtua atau wali…

23 hours ago

Wali Kota: Natal jadi Momen Untuk Pererat Persatuan Semua Elemen Masyarakat

Tema ini menegaskan makna kehadiran Tuhan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pentingnya kasih sebagai…

1 day ago

Puncak Arus Mudik, Kurang Lebih 1000 Orang Tinggalkan Mimika

Kepala Pelni Cabang Timika, Rachmansyah Chaidir kepada media ini menyampaikan bahwa kapal ini menjadi kapal…

1 day ago