Site icon Cenderawasih Pos

Imbas Perubahan Iklim, WHO Serukan Kurangi Bahan Bakar Fosil

Perubahan iklim itu nyata, dibutuhkan peranan aktif setiap orang untuk mencegahnya. (NOAA)

BADAN Kesehatan Dunia PBB (WHO) menuntut pemerintah internasional untuk segera menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan mempercepat penggunaan energi terbarukan. Dilansir dari The Guardian, tuntutan itu dilakukan karena para dokter semakin sering melihat dan menangani pasien yang menderita penyakit akibat perubahan iklim.

Dokter umum dan badan kesehatan terkemuka yang mewakili lebih dari tiga juta ahli kesehatan di seluruh dunia, akan menyampaikan surat terbuka yang menyerukan tindakan segera melawan perubahan iklim untuk melindungi kesehatan masyarakat.

“Kami para dokter keluarga, dokter, serta para ahli kesehatan di dunia menyerukan kepada para pemimpin untuk mengambil tindakan segera guna menjaga kesehatan dari krisis iklim,” demikian isi surat terbuka tersebut.

Para penandatangan dari 39 badan kesehatan terkemuka, termasuk badan tertinggi untuk dokter umum dan pengobatan pedesaan di Australia. Mereka telah melihat dampak meluas terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh perubahan iklim pada pasien mereka.

“Sebagai pekerja kesehatan di garda terdepan, kami semakin sering merespons keadaan darurat kesehatan yang dipicu oleh krisis iklim,” kata mereka.

Namun, dalam menghadapi meningkatnya dampak buruk dan penderitaan, sumber daya bahan bakar fosil baru terus dikembangkan dan emisi gas rumah kaca terus meningkat.

Para penandatangan perjanjian ini mencakup badan-badan kesehatan dari Kanada, India, Eropa, negara-negara Pasifik dan Inggris. Mereka menuntut semua pemerintah mengakhiri perluasan infrastruktur, produksi bahan bakar fosil baru, menghentikan penggunaan bahan bakar yang sudah ada, menghapus subsidi dan berinvestasi pada energi terbarukan.

“Jika kita ingin mempunyai peluang untuk membatasi pemanasan hingga 1,5C dan menghentikan peningkatan darurat kesehatan iklim, kita harus mengakhiri proliferasi bahan bakar fosil,” demikian isi surat tersebut. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version