Site icon Cenderawasih Pos

Patut  Tetap Waspada Jika Terjadi Gempa

Salah satu prakirawan cuaca di BMKG Jayapura, memantau kondisi terkini cuaca di laut, Rabu (21/2) lalu. (Mboik/Cepos)

JAYAPURA– Gempa yang menguncang Papua New Guinea (PNG) dengan magnitudo 6,8 pada, Minggu (24/3) lalu, sekira pukul 05:07 WIT, dampaknya  dirasakan hingga  di Kota Jayapura.

  Ketua Tim Kerja Pengamatan Geofisika BMKG Wilayah V, Danang Pamuni menyampaikan bahwa sumber gempa yang ada di PNG itu tidak ada hubungannya dengan gempa yang ada di wilayah Kota Jayapura.

   Ia menjelaskan gempa itu peristiwa alam akibat aktivitas patahan atau sesar, jadi menurutnya, sumber gempa yang ada di PNG itu tidak ada hubungannya dengan gempa yang ada di wilayah Jayapura.

  Diakui bahwa gempa yang terjadi di PNG pada, Minggu (24/3) lalu kekuatannya memang  cukup signifikan. Dari hasil analisa BMKG gempa di PNG itu mempunyai kekuatan magnitudo 6,8, terus kedalamannya di atas 60 Km termasuk kategori gempa menengah. Efeknya bisa dirasakan sampai di Jayapura hingga Nabire.

   Lebi lanjut ia menyampaikan sumber gempa yang terjadi di PNG disebabkan aktifitas sesar yang ada di wilayah tersebut, sementara itu untuk wilayah Papua khususnya Jayapura sumber utama gempanya itu disebabkan jalur anjak Membramo dan sesar aktif yang ada di sekitar Kota Jayapura.

  Terkait dampak yang dirasakan di Kota Jayapura, Danang menyampaikan, itu tidak berpotensi apa pun, tetapi menurutnya kalau gempa di PNG ini kekuatanya lebih besar mungkin tidak hanya dirasakan oleh masyarakat tetapi mungkin bisa membuat gedung roboh.

    Dari hasil monitoring BMKG aktivitas gempa masih terus terjadi tetapi untuk potensi gempa-gempa yang berkekuatan besar juga kita harus waspada. “Aktivitas gempa masih terus terjadi setiap hari kami monitoring pasti ada aktivitas gempa yang terjadi tetapi potensi untuk gempa dengan kekuatan besar pun harus kita waspadai juga,” jelasnya.

    Kembali ia mengingatkan  gempa yang terjadi pada (2/1/2023) dan (9/2/2023) lalu, sebagai pelajaran bagi kita semua untuk tetap waspada jika kembali terjadi gempa di Kota Jayapura.

   Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dengan gempa yang kekuatan tidak begitu signifkan, apa lagi wilayah Kota Jayapura ini berada di pesisir Utara Papua dimana bagian utara Papua berpotensi Megathrust yang artinya daerah pertemuan lempeng yakni lempeng pasifik dan lempeng Indo-Ausralia bertemu akan menyebabkan gempa bumi yang kekuatan signifkan.

   Ia mengharapkan masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi gempa yang terjadi di wilayah Papua khusus di Kota Jayapura. Kemudian Ia kembali menghimbau  selalu mengecek bangunan yang ditinggali, karena kata Danang gempa sifatnya tidak membunuh tetapi yang membunuh adalah dampaknya. Jadi kita bisa membedakan ketika merasakan gempa di tempat terbuka dan di dalam bangunan yang sudah lapuk.

   “Kita harus mengecek kondisi bangunan terus mengecek kondisi dimana kita tinggal, jika kita tinggal di atas lereng atau di bawah lereng, kita harus mewaspadai dampak gempa yaitu longsoran yang terjadi di lereng serta untuk masyarakat yang tinggal di pesisir pantai jika merasakan gempa yang besar dan terlalu lama kita mengimbau untuk harus meninggal daerah pesisir pantai untuk mencari tempat ketinggian,” tutup Danang. (cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version