JAYAPURA– Kepala Bidang Bencana Sosial dan Alam Dinas Sosial Kota Jayapura, Tunggul S.I Simorangkir, SE mengatakan kasus kebakaran yang terjadi di Jalan Hamadi pertigaan, RT 03/09, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, masih dalam penyelidikan polisi. Saat ini Dinas Sosial telah melakukan pendataan korban kebakaran, dimana ada tujuh Kepala Keluarga (KK) dan 15 jiwa.
“Terkait pendataan kebakaran di Hamadi gunung itu sudah kami lakukan dan hasilnya itu tujuh KK dan 15 jiwa,” kata Tunggul kepada Cenderawasih Pos, Senin (25/3) di ruangan kerjanya.
Menurutnya, para korban ini sementara mengungsi di rumah kosong di GKI Immanuel Hamadi. Dimana Dinas kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Jayapura memberikan pelayanan berupa kesehatan dan makanan siap saji untuk masa tanggap daruruat selama satu minggu, mulai Sabtu (23/3) hingga, Kamis (27/3) mendatang.
Sementara itu Dinas Kesehatan hingga saat ini masih memantau kesehatan dari korban kebakaran.
“Kalau bantuan saat ini dari partai, ada satunya dari Partai PKS, hari pertama mereka meninjau lokasi, kemudian memberikan bantuan makanan dan sembako, sementara dari Dinas Sosial, tetap memberikan pelayanan berupa makanan siap saji selama satu minggu,” jelasnya.
Ia mengaku kalau saat ini Dinas Sosial masih melakukan proses pendataan terkait berapa banyak kerugiaan yang dialami korban seperti surat-berharga dan lain-lain. Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan terkait pemicu dari kebakaran tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapat Dinas Sosial dari lokasi kebakaran di rumah korban meninggal dunia, Sutrisno (50) terdapat tiga buah tabung gas. Tunggul mengira kemungkinan kebakaran tersebut disebabkan karena ketiga kompor tersebut meledak sehingga api langsung membesar.
Saat ini Sutrisno, sementara masih di rumah sakit bhayangkara untuk dilakukan pengecekan oleh pihak kepolisian, setelah itu Jenazah korban akan dibawa pulang ke kampung halamannya.
Tunggul menceritakan sementara api makin membesar korban ingin menyelamatkan diri dan lari ke kamar mandi, setibanya di kamar mandi korban atas nama Sutrisno ini nyemplung ke bak mandi untuk menghindari api. Namun diduga korban saat itu tertimpa bangunan dari lantai dua perumahan kos tersebut, sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri.“Korban Sutrisno ini memiliki seorang istri dan tiga orang anak.”ungkapnya.
Di Kota Jayapura almarhum tinggal sendirian, sementara istri dan ketiga anaknya tinggal di Jawa, terkait pekerjaan Almarhum hari-harinya bekerja sebagai penjual Es cream dan Cilok.
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Jayapura untuk tetap berhati-hati dalam mengunakan listrik atau alat-alat elektronik, agat tidak terjadi kebakaran.(cr-278/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos