Melalui kegiatan ini, BMKG berharap terbentuk komunitas masyarakat tangguh bencana yang mampu bertindak cepat, tepat, dan aman dalam menghadapi kondisi darurat di kemudian hari.
Rustan Saru, menilai bahwa upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir dalam mitigasi bencana memiliki peran yang sangat penting untuk menyelamatkan jiwa ketika bencana terjadi.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, seperti di Kampung Holtekamp dan sekitarnya, hidup berdampingan langsung dengan potensi ancaman alam, khususnya gempabumi dan tsunami.
Oleh karena itu, pemahaman tentang langkah-langkah pencegahan, kesiapsiagaan, serta tindakan penyelamatan diri harus terus diperkuat. “Warga pesisir harus memiliki kesiapan yang baik. Ilmu mitigasi ini bukan hanya teori, tapi panduan nyata untuk menyelamatkan diri dan orang lain saat bencana datang,” ujar Rustan Saru.
Kata Rustan, SLG ini akan menjadi sarana penting untuk membangun budaya sadar dan siaga bencana di tengah masyarakat.
Diketahui PSBS pada 20 Oktober lalu menerima hukuman atau sanksi dari FIFA. Sanksi yang dimaksud…
Ia juga memastikan bahwa manajemen akan menyelesaikan seluruh tunggakan gaji dalam waktu dekat. “Beberapa hari…
“Pembinaan olahraga disabilitas juga ada di bidang kami, sehingga kami perlu melihat bagaimana pembinaan atlet…
Banyak pihak menilai bahwa tingkat literasi suatu bangsa berhubungan erat dengan kemajuan peradaban. Negara-negara dengan…
Sopir travel menyebut ada tanah longsor yang menutupi bahu jalan. Syva dan enam penumpang lainnya…
Ia memastikan tidak ada tindakan perusakan ataupun kekerasan dalam kejadian tersebut. Meski begitu, ia mengakui…