“Kita ini uang banyak, tergantung pemimpinnya jika pemimpin yang punya pengalaman pasti tau cara kelola uang, tapi kalau yang belum, maka programnya akan mengambang,” tandasnya.
Hal yang tidak kalah penting perhatikan SDM di setiap lingkungan pendidikan, mulai dari sarana prasaran, maupun kebutuhan lain untuk menunjang proses belajar mengajar bagi para siswa.
“Semua guru tidak ada yang buka usaha sampingan di sekolah, tapi mereka fokus pada pembelajaran, sehingga anak anak kita ini bisa mendapatkan pembelajaran uang layak dan tentunya bisa brsainf dengan lulusan luar daerah bahkan kanca internasional,” tandasnya.
Semua program uang digagasnya ini, tentu tidak dapat dikerjakan secara mandiri, tapi perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak, terutama pejabat pemerintah dilingkungan provinsi maupum lembaga lain yang erat kaitannya dengna pendidikan.
“Segala sesuatu yang kita kerjakan tidak dapat berjalan sendiri sendiri, tapi perlu adanya kolaborasi, saya harap program ini didukung semua pihak,” pungkasnya (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Siswa-siswa generasi 2025 tumbuh dalam dunia yang lebih terbuka, media sosial mengajarkan mereka menyampaikan…
Saat ini Persipura masih menempati peringkat ketiga dengan koleksi 23 poin. Mereka terpaut 5 poin…
Iptu Hempy mengatakan bahwa razia ini dilakukan sebagai langkah antisipasi pasca serangkaian aksi pembunuhan yang…
Lanjutnya, kawasan wisata tidak lagi diperbolehkan membawa makanan dari dari luar, melainkan harus membeli dari…
EVP Telkom Regional 5 Amin Soebagyo menjelaskan bahwa komitmen dari Telkom untuk memberikan pelayanan kepada…
Menurutnya, semangat para nelayan sangat tinggi, namun sarana yang tersedia selama ini belum memadai. Karena…