Kemudian, pada Jumat siang polisi kembali mengawal pengantaran jenazah korban yang terkena panah di pelipis mata ke lokasi bentrok untuk ritual yang sama. Kedua korban yang meninggal dunia masing-masing bernama Tenianus Kiwak dan Doteu Komangal.
Buntut adanya tiga korban tersebut, menurut Ipda Yusak perang akan terus berlanjut hingga pihak pelaku dapat menyamakan jumlah korban jiwa dari pihak korban. “Pengakuan dari masyarakat mereka akan lakukan perlawanan dengan kubu korban untuk menyamakan korban, karena sementara kan skornya 3-1,” katanya.
Sementara itu, untuk korban meninggal dunia dari salah satu kubu lainnya dari kedua kubu yang bertikai sebelumnya yakni seorang pemuka agama bernama Pendeta Melkias Wamang. Ipda Yusak menegaskan bahwa untuk situasi terkini di Distrik Kwamki Narama tetap kondusif, aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasanya.
Adapun titik bentrok hanya ada di Kampung Amole dan tidak melebar ke wilayah Distrik Kwamki Narama lainnya. “Untuk aktivitas di luar (lokasi bentrok) berjalan seperti biasa,” tuturnya.
Sejauh ini korban luka akibat perang sejak Oktober 2025 sudah mencapai lebih dari 70 orang baik dari kubu pelaku maupun korban. (mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Siswa-siswa generasi 2025 tumbuh dalam dunia yang lebih terbuka, media sosial mengajarkan mereka menyampaikan…
Saat ini Persipura masih menempati peringkat ketiga dengan koleksi 23 poin. Mereka terpaut 5 poin…
Iptu Hempy mengatakan bahwa razia ini dilakukan sebagai langkah antisipasi pasca serangkaian aksi pembunuhan yang…
Lanjutnya, kawasan wisata tidak lagi diperbolehkan membawa makanan dari dari luar, melainkan harus membeli dari…
EVP Telkom Regional 5 Amin Soebagyo menjelaskan bahwa komitmen dari Telkom untuk memberikan pelayanan kepada…
Menurutnya, semangat para nelayan sangat tinggi, namun sarana yang tersedia selama ini belum memadai. Karena…