“Minggu kemarin ada beberapa alat berat sudah didatangkan, kami minta garis batas untuk tidak mengganggu hutan tapi belum dipenuhi,” beber Alex.
“Kami minta doa dan dukungan dari teman-teman semua, kami sedang berjuang (menolak sawit,” harap Alex. Dalam kegiatan Akhir Tahun Tanpa Racun ini juga menjadi moment bagi para pegiat lingkungan menyampaikan ekspresi lewat tulisan dan puisi. Mereka mengkritisi statemen presiden terkait keinginannya membuka lahan sawit di Papua.
“Banjir Sumatera belum kering tapi sudah bicara sawit di Papua, kemana nurani anda pak Presiden?,” ujar Marvin, salah satu volunteer Rumah Bakau mengutip tulisannya.
Ia mengkritisi rencana masukan sawit yang sesungguhnya hanya memberi keuntungan bagi pemilik perusahaan dan bukan masyarakat pemilik ulayat. “Coba lihat masyarakat adat mana yang sejahtera dengan adanya sawit. Yang ada hanya menunggu perkebunan tutup, pemodal pergi dan hutan hilang,” sindirnya.
Ada juga yang menulis dengan mengaitkan bencana Sumatera. Kalimat itu yaitu: pemerintah tak segera menetapkan bencana nasional di Aceh dan Sumatera jangan-jangan pemerintah sendirilah bencana itu. Seorang murid SD, Aurora Gibrany Wirosudiro juga menyampaikan pesan lain. Ia mengaku sedih apabila tak bisa melihat Cenderawasih. Menurutnya, Cenderawasih adalah titipan untuk ia dan generasi berikutnya, bukan warisan sebab Tuhan sudah menyiapkan Cenderawasih itu hadir di Papua.
“Harusnya dijaga,” singkatnya. Kegiatan ini ditutup dengan pendakian gunung Cycloop untuk mengetahui pentingnya menjaga hutan dan menjaga Cycloop. “Selama ini kita di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura meminum air dari mata air Cycloop. Jika bencana seperti tahun 2019 kembali terjadi maka bisa saja mata air itu hilang atau rusak dan mengancam kehidupan,” tutup Rahmatullah. (*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Ia menjelaskan, kesiapan tersebut ditunjukkan melalui pembentukan posko terpadu Nataru yang telah diawali dengan apel…
Kapolres Jayawijaya AKBP Anak Agung Made Satria Bimantara, S.IK, mengaku jika tidak hanya miras yang…
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay menyampaikan bahwa Apel Gelar Pasukan merupakan langkah strategis untuk memastikan…
Sejumlah kebutuhan yang paling banyak dicari masyarakat saat ini antara lain bumbu dapur, toples kue,…
Kata Kapolres, oknum provokator yang ditangkap merupakan seorang tokoh masyarakat, ia berinisial L. "Kemarin kita…
Ruddy menjelaskan, reses ketiga DPRK Jayapura berlangsung sejak 16 hingga 22 Desember 2025 dan diikuti…