Site icon Cenderawasih Pos

Binggung Tentukan Pilihan, Banyak yang Pasang Baliho Tapi Tidak Ketemu Langsung

Pedagang di Pasar Youtefa, Jumat (2/2). Meski sibuk dengan aktifitas di pasar, namun mereka antusias untuk gunakan hak pilihnya pada Pemilu mendatang. (foto:Elfira/Cepos)

Mengintip Kesiapan Masyarakat Menentukan Pilihan di Pemilu Presiden dan Legislatif

Tinggal menghitung hari, pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan legislatif anggota DPR RI, DPD RI, DPRP dan DPRD kabupaten/kota bakal digelar serentak  di Indonesia, termasuk di Papua. Lantas bagaimana kesiapan masyarakat, untuk tentukan pilihannya?

Laporan: Elfira_Jayapura

Kesempatan berkampanye bagi para calon juga sudah diberikan waktu hampir dua bulan lebih, dan menyisakan waktu satu minggu lagi untuk kampanye. Hanya saja, masih ada sebagian masyarakat di Jayapura, yang belum mengenal calon anggota legislatif mereka, termasuk belum tahu apa visi misi dari para calon presiden dan wakil presiden serta para caleg yang  mencalonkan diri ini.

  Putri misalkan, penjual sagu di Pasar Youtefa ini, sampai saat ini belum mengenal para Caleg anggota DPR RI, DPD RI, DPRP dan DPRD . “Belum ada yang saya tahu, termasuk visi misi mereka ke depannya seperti apa, para Caleg sebatas memajang baliho mereka di jalan-jalan tanpa turun berkampanye ke masyarakat lalu menyampaikan program visi misi mereka,” ucap ibu dua anak ini, saat ditemui Cenderawasih Pos, di Pasar Youtefa, Jumat (2/2).

   Pemilihan sebelumnya, kata Putri, para Caleg biasanya turun ke pasar atau ke masyarakat untuk berkampanye menyampaikan janji dan  komitmen apa yang akan dikerjakan ketika terpilih dan lain sebagainya.

   “Namun tahun ini hal itu tidak dilakukan, para Caleg memilih memajang foto-foto mereka di jalan-jalan,” ujarnya.

  Sementara untuk Capres dan Cawapres sendiri, kata Putri, ia mengaku mengenal tiga kandidat Capres melalui tayangan televisi atau media sosial yang diikutinya.

  Kendati belum mengenal calon legislatif, namun Putri mengatakan bahwa di hari pencoblosan nanti dirinya akan tetap ke TPS untuk menggunakan hak suaranya. “Pada 14 Februari nanti, saya ke TPS menggunakan hak pilih saya. Setelah itu, kembali berjualan di pasar. Kami maunya disediakan TPS khusus kami para pedagang di pasar. Namun semua itu kembali ke penyelenggara,” ungkapnya.

   Pedagang lainnya, Sukartini juga mengaku belum mengenal para Caleg. Padahal tak muluk-muluk, mereka hanya mengiginkan para Caleg ini menemui para pedagang lalu menyampaikan visi misi dan program apa yang akan mereka lakukan kedepannya jika terpilih.

    Ia juga menyayangkan sebagian para Caleg yang memilih memajang wajah mereka di jalan jalan, ketimbang menemui masyarakat dan menanyakan apa yang menjadi kendala masyarakat terutama pedagang selama ini.

   “Sampai saat ini, belum ada Caleg yang datang menanyakan kabar kami atau sebatas bertanya kendala apa yang kami hadapi. Harusnya kan Caleg itu menyampaikan visi misinya biar kami warga yakin untuk mencoblos mereka,” ucap Sukartini, salah satu penjual kelontong di Pasar Youtefa.

   Sukartini mengaku jika dirinya sebatas mengenal Caleg melalui baliho yang dipajang di setiap sudut jalan.

  Sementara itu, salah satu masyarakat bernama Irma, mengaku sistem kampanye dengan menggunakan baliho sebenarnya bagus untuk reminder buat familiar. Hanya saja, kurang efektif jika Calegnya tak turun langsung ke masyarakat untuk menyampaikan visi misinya.

   “Sebab di baliho yang kelihatan hanya wajah para Caleg, namun tidak dengan visi misinya,” ucap warga Hamadi ini.

  Warga lainnya, Theresia, menyebut sistem kampanye Pemilu, jika sekedar mengandalkan baliho hanya menimbulkan masalah baru di masyarakat, yaitu sampah.

  “Kita tahu sendiri bahwa bahan dari baliho itu adalah VPC yang sulit terurai, sekarang kan sudah zaman digital. Kenapa para Caleg kita tidak beralih mengikuti perkembangan zaman,” tanyanya.

  Selain itu, kata dia, dalam berkampanye tidak efektif jika para Caleg sekedar mengandalkan baliho lalu dipajang si setiap sudut jalan. “Mereka harus turun ke lapangan, sampaikan visi misi ke masyarakat yang akan memilih mereka. Dan sampaikan juga gagasan gagasan yang akan dibuat, jangan malah memajang foto tersenyum di baliho yang bagi saya tidak ada manfaatnya,” tegasnya. (*/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version