Site icon Cenderawasih Pos

Pasca Beberapa Korban Tenggelam, Sepi di Holtekamp Ramai di Hamadi 

PANTAI  HAMADI_Jemaat dari Gereja Bethel Tabernakel, Tasangkapura yang melakukan kegiatan ibadah di Pantai Hamadi pada hari libur Paskah kedua, Senin (1/4). (FOTO:Jimi Karlodi/Cepos)

Mengintip Tempat  Wisata Pantai Hamadi dan Holtekamp pada Libur Paskah

Setiap kali liburan panjang, tempat wisata murah meriah dan penuh kebersamaan, yang dituju adalah tempat wisata Pantai. Hanya saja, beberapa kali kejadian korban tenggelam saat mandi di pantai, perlu kewaspadaan saat berwisata di Pantai.

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Pantai Hamadi,  Distrik Jayapura Selatan, Senin (1/4) memang terlihat ramai dikunjungi warga, pada akhir libur fakultatif perayaan Paskah.  Objek wisata pantai ini memang menjadi  tempat paling diminati masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya.

Dari pantauan Cenderawasih Pos pada, Senin (1/4) terlihat di sepanjang garis pantai Hamadi dipadati para wisatawan. Penjaga pantai, Im Niko (55) mengaku di libur Paskah pertama dan kedua pengunjung ke pantai Hamadi bertambah banyak.

“Pokoknya di hari libur begini apa lagi kalau Lebaran nanti tambah full lagi,” kata Niko kepada Cenderawasih Pos di Pantai Hamadi, Senin (1/3) siang.

   Menurutnya, Pantai Hamadi ramai pengunjung tidak hanya saat libur hari raya saja, tetapi juga libur hari biasa,  Sabtu dan Minggu. Tingkat kunjungan paling ramai, pada saat libur Natal tahun lalu, kemungkinan libur lebaran nanti juga akan ramai. Oleh karena itu, sejak sekarang ia menyiapkan berbagai peralatan keamanan berenang baik untuk anak-anak maupun dewasa.

    Untuk pendapatan, Niko mengaku di hari libur ini pendapatannya cukup naik dibanding dengan hari biasa.

   Pdt. Fery Tandiongan, salah satu pengunjung mengaku tujuannya ke Pantai Hamadi untuk merayakan paskah bersama dengan umat-umatnya dari gereja Bethel Tabernakel, Tasangkapura.

Ia memilih Pantai Hamadi dikarenakan Pantai Hamadi mudah dijangkau serta aman untuk berenang terkhusus untuk anak-anak.

    “Karena dapat dijangkaulah, terdekat, dan aman juga,” kata Pdt. Fery  kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/4).

   Untuk Pantai Holtekam juga tempatnya bagus untuk berwisata, tetapi kata Pdt. Fery, kondisi pantai  tidak aman untuk berenang atau mandi-mandi, apalagi anak-anak. “Pantai Holtekam juga bagus, cuman kami lihat situasinyakan kami bawah anak-anak, baru disanakan tidak ada pembatasnya,” lanjutnya.

   Ia pun berpesan kepada semua orang dengan kebangkitan Kristus kita tidak perlu takut apa pun yang terjadi dalam kehidupan ini. “Di acara Paskah ini, kita sebagai umat Tuhan, dengan kebangkitan Kristus memberikan kita kemenangan, sehingga apapun yang kita alami kita tidak boleh takut untuk menjalani kehidupan ini, ” terangnya.

   Kondisi yang berbeda terlihat di Pantai Holtekamp, dimana terlihat sepi pengunjung pada, Senin (1/4). Apalagi sejak adanya beberapa orang korban yang tewas akibat terseret ombak saat mandi di Pantai Holtekamp.

   Ibu Yoke Hamadi (45) pemilik pondok wisata pantai, mengaku  untuk   pengunjung mengaku memang dirasakan sangat sepi, usai peristiwa korban tenggelam beberapa waktu lalu. “Pengunjung tidak terlalu ramai, ada saja tapi tidak terlalu,” kata Yoke saat diwawancarai Cenderawasih Pos, Senin (1/4).

   Yoke menyampaikan bahwa pengunjung berhak untuk memilih tempat yang dirasa bagus   untuk berwisata, untuk harga pondok, memang masih relatif sama dengan pantai yang lain di Kota Jayapura.

   Kemudian, Ia menanggapi terkait adanya peringatan dari pemerintah untuk tidak berwisata di Pantai Holtekamp dikarenakan Pantai Holtekamp sering memakan korban. “Kami besar di sini kita punya anak-anak dari kecil, kita mandi di laut, sampai sekarang untuk kita pribadi tidak pernah ada kecelakaan atau meninggal,” jelasnya.

   Terkait keselamatan itu, tergantung pada diri sendiri, jadi untuk keamanan di semua tempat wisata pasti ada bahayanya, yang penting kata Yoke para pengunjung harus tahu aturannya.

  “Yang penting ko mandi sesuai aturan, tidak boleh mandi sampai lewat batas, mandi seadanya aja, ini anak kecil semua mandi ini tidak ada yang pernah tenggelam karena mandi sesuai kemampuan jangan sampai lewat jalur,” terangnya.

  Disamping itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan korban tenggelam di pantai, Yoke berpendapat bahwa pemilik pondok wisata atau pengelola tempat wisata  harus lebih memperhatikan pengunjung yang datang supaya diarahkan.

   Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan pos pengamanan yang tetap di Pantai Holtekamp. Yoke mengharapkan pemerintah juga memberikan pelatihan khusus terhadap pemilik atau pun penjaga pantai untuk bisa mendapatkan pertolongan pertama terhadap pengunjung pantai yang mengalami kecelakaan.

   “Sebenarnya tempat itu aman tidak ada Hantu atau apa, tetapi kembali kepada diri kita sendiri, harus ada kerja sama,” tutunya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version