

Puluhan sovenir Mahkota Cenderawasih hasil patroli tim gabungan yang disita untuk selanjutnya dimusnahkan saat ditampilkan ke wartawan di Kantor BBKSDA Papua, Senin (2010) (foto:JIMI CEPOS)
JAYAPURA – Niatan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua untuk lebih terbuka ke publik terkait hasil atau capaian patroli dan razia yang dilakukan selama beberapa waktu terakhir justru menimbulkan protes. Dari acara pemusnahan barang bukti dengan cara membakar malah memantik kemarahan warga.
Pasalnya barang bukti yang dimusnahkan salah satunya adalah Mahkota Cenderawasih. Mahkota yang dianggap sakral karena hanya boleh digunakan oleh seorang ondoafi sebagai tanda kebesarannya itu dimusnahkan dengan cara dibakar. Ini yang diprotes warga. “Ini sudah kelewatan, kenapa harus dibakar? Itu dipakai untuk acara adat kenapa harus dibakar?,” tulis seorang netizen bernama Napi Mambrasar.
Ia juga menyinggung keberadaan Majelis Rakyat Papua (MRP). “MRP tidur ka?,” tanyanya. Ada juga yang meminta pihak adat untuk menegur pimpinan BBKSDA.
“Tolong tokoh-tokoh adat tegas pimpinan BBKSDA,” sambung pemilik akun, Ayemi. Namun tak sedikit yang menyarankan seharusnya mahkota cenderawasih itu tidak dibakar melainkan disimpan di taman budaya atau di museum.
Bisa juga dimasukkan ke dalam etalase kaca agar tetap bisa dilihat bahwa benda tersebut hasil sitaan. Lainnya ada yang menulis bahwa barang atau asesoris yang terbuat dari satwa dilindungi harus dibakar untuk memastikan pemusnahan total dan menghilangkan nilai ekonomi bagi pelaku perdagangan ilegal. Praktik ini dianggap penting untuk mengirimkan pesan bahwa perburuan dan perdagangan satwa dilindungi adalah kejahatan serius.
Page: 1 2
"Ini (kedua korban meninggal dunia,red) dari pihak pelaku. Kemarin pagi jam itu satu korban meninggal…
Siswa-siswa generasi 2025 tumbuh dalam dunia yang lebih terbuka, media sosial mengajarkan mereka menyampaikan…
Iptu Hempy mengatakan bahwa razia ini dilakukan sebagai langkah antisipasi pasca serangkaian aksi pembunuhan yang…
EVP Telkom Regional 5 Amin Soebagyo menjelaskan bahwa komitmen dari Telkom untuk memberikan pelayanan kepada…
Penjabat Sekretaris Daerah Papua Pegunungan sekaligus Ketua Tim Pengelola Anggaran Daerah (TPAD), Drs.Wasuok Demianus Siep,…
Lanjutnya, kawasan wisata tidak lagi diperbolehkan membawa makanan dari dari luar, melainkan harus membeli dari…