Kata Frits, ada yang mendapat keuntungan dari bisnis tambang tradisional ini. Namun disayangkan tanpa memikirkan nyawa orang lain.
”Ini kan bisnis tradisional, sudah dipastikan ada orang yang mendapat keuntungan disitu. Dan orang itu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Komnas HAM merekomendasikan agar tambang tradisional di Tanah Papua ditutup, khususnya yang ada di Yahukimo. Ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban baru.
”Agar tidak menimbulkam korban jiwa lagi maka area itu harus ditutup dan harus dicek izinya,” kata Frits.
Selain itu, Komnas HAM juga menyarankan agar masyarakat yang melakukan ativitas apa pun di wilayah-wilayah konflik untuk menghindari titik-titik rawan. Sebab, kelompok sipil bersenjata akan menjadikan mereka sebagai target.
”Atas nama kemanusiaan, saya meminta kelompok sipil bersenjata tidak menggunakan cara- cara kekerasan untuk membunuh orang. Karena kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain mendapat pertentangan di seluruh dunia,” pungkasnya. (fia/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Jumlah tersebut diketahui tidak termasuk dengan laporan korban yang bersifat tidak resmi atau hanya dilakukan…
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen melalui Kasat Resnarkoba AKP Febry V.…
Kondisi ini berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat karena di sejumlah titik mengakibatkan penutupan jalan, baik…
Pembelajaran semester ganjil Tahun Ajaran 2025/2026 telah usai. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada orangtua atau wali…
Tema ini menegaskan makna kehadiran Tuhan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pentingnya kasih sebagai…
Kepala Pelni Cabang Timika, Rachmansyah Chaidir kepada media ini menyampaikan bahwa kapal ini menjadi kapal…