Site icon Cenderawasih Pos

Komnas HAM: Pembunuhan Pilot Diduga Direncanakan

Atnike Nova Sigiro

JAYAPURA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan lakukan investigasi terkait pembunuhan pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Bahkan, Komnas HAM Papua menduga pembunuhan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu direncanakan. Karena itu, kasus ini menjadi perhatian serius Komnas HAM.

Kepala Komnas HAM Frits Ramandey

  “Untuk kejadian 5 Agustus kemarin patut diduga kuat pembunuhan pilot direncanakan, kenapa demikian ? Karena Maret 2024, Komnas HAM sudah memberi peringatan agar perusahaan perusahaan yang menggunakan jasa orang asing, pilotnya tidak boleh terbang ke wilayah wilayah rawan konflik pasca adanya penyanderaan,” kata Kepala Komnas HAM Frits Ramandey dalam keterangan persnya kepada wartawan, Rabu (7/8).

   Kejadian ini, lanjut Frits, menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan penerbangan maupun warga negara asing tidak mempunyai sensitifitas di wilayah-wilayah rawan konflik di tanah Papua.

  Meski demikian, pihaknya menyayangkan tindakan kelompok orang-orang ini yang mengakibatkan hak hidup warga negara lain meninggal dunia.

“Tindakan ini memberi justifikasi untuk adanya potensi pengerahan pasukan, sebab yang dibunuh adalah warga negara asing. Dan jika negara tidak bisa mengungkap kejadian ini, menunjukan bahwa betapa lemahnya negara,” ujarnya.

   Lanjut Frits, peristiwa pembunuhan pilot menunjukkan kepada masyarakat Internasional bahwa situasi keamanan dan HAM di beberapa wilayah yang dianggap rawan konflik di Papua adalah buruk.

  “Peristiwa 5 Agustus haruslah dijadikan bahan evaluasi, peristiwa ini juga melanggar prinsip kemanusiaan. Sebab pilot saat itu sedang mengantar Nakes dan sedang melakuan pelayanan kemanusiaan,” kata Frits.

  Komnas HAM mengingatkan kelompok sipil bersenjata bahwa membunuh adalah cara yang tidak menyelesaikan masalah dan tidak manusiawi. “Atas nama kemanusiaan hentikan cara cara kekerasana yang menyebabkan ketakutan tidak hanya kepada warga negara asing, tapi juga kepada masyarakat setempatnya,” ucapnya.

   Frits memiliki keyakinan bahwa aparat akan melakukan operasi dan tau betul siapa pelakunya. Sebab ada orang orang yang masih selamat dalam peristiwa itu. Disinggung apakah penembakan pilot murni dilakukan OPM atau ada pihak lain yang  menyusup ? Frits sendiri enggan menjawabnya, namun Komnas HAM akan mendalaminya.

Sementara itu, Frits menyampaikan ini bukan kali pertama warga Selandia Baru menjadi korban pembunuhan di tanah Papua. Sebelumhya terjadi penembakan yang menewaskan Karyawan PT Freeport yang merupakan warga Selandia Baru pada Maret 2020.

  Juga penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) pada Februari 2023 lalu dan belum dibebaskan hingga kini.

  Sementara itu, Komnas HAM Republik Indonesia  juga mengecam pembunuhan Pilot Asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil di landasan Bandara Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (5/8) lalu.

  Atas kondisi itu Komnas HAM mendesak pelaku diusut tuntas, karena telah menyebabkan jatuhnya korban dan mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.

  “Karena hak hidup, hak bebas dari rasa takut, dan hak atas perlakuan yang manusiawi adalah hak asasi yang harus dijamin dan dilindungi, dan menjadi tanggung jawab negara,”  tegas Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro melalui rillis   yang diterima Cendrawasih Pos, Rabu (7/8) kemarin.

    Hal lain Komnas HAM mengecam aksi serangan terhadap pilot dan penumpang helikopter tersebut, dan serangan terhadap warga sipil lainnya, yang mencederai upaya untuk mewujudkan perdamaian di Papua

  Sehingga meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah perlindungan dan pemulihan bagi korban dan keluarga akibat aksi kekerasan tersebut. Lebih lanjut Komnas HAM meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan keamanan warga sipil di Papua.

   “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban pilot Glen Malcolm Conning, dan korban selamat yaitu 4 (empat) orang dewasa dan 2 (dua) anak yang merupakan penumpang helikopter tersebut,” ucap Atnike.

  Diketahui pembunuhan, terhadap Pilot Asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil itu terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Senin (5/8) sekitar pukul 10.00 WIT. Helikopter yang dibawa korban mulanya terbang dari Bandara Mosez Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika.

  Setelah tiba di Distrik Alama, pilot dan empat penumpang dicegat oleh KKB menggunakan senjata api. Mereka kemudian diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan, tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.

  “Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter. (fia/rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version