Ia juga menyoroti bahwa penyebaran informasi bohong atau hoaks yang menyudutkan TNI merupakan bagian dari propaganda sistematis OPM. Tujuannya adalah untuk menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
“Narasi-narasi miring terhadap aparat sejatinya merupakan taktik OPM untuk membalik persepsi publik. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kristomei menyinggung insiden pembacokan dua anggota polisi di Yahukimo dan Jayawijaya sebagai contoh nyata kekerasan berulang yang dilakukan OPM demi menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
“Kejadian tersebut menegaskan pola kekerasan yang terus mereka ulang demi menebar teror,” ujarnya.
Mayjen Kristomei mengimbau masyarakat Papua untuk tidak terprovokasi oleh informasi sesat. Ia menegaskan bahwa kehadiran TNI di Papua semata-mata untuk menjalankan tugas negara dalam memberikan rasa aman bagi seluruh warga.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terhasut oleh isu-isu menyesatkan. TNI hadir di Papua untuk menjaga keamanan dan melindungi masyarakat,” pungkasnya (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Mengutip MixVale, peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 sore, saat gelombang badai disertai angin kencang melintasi…
NAMA Yonas, pemuda Palangka Raya menjadi salah satu dari sedikit builder dunia yang diundang untuk…
Theo juga mengatakan, akibat penyerangan itu, masyarakat setempat memilih mengungsi ke luar dari Distik Gearek…
Hal ini juga diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi…
Perayaan ini menjadi momentum rohani yang bermakna untuk mempererat persatuan, memperkuat iman, serta meneguhkan komitmen…
Mantan Karo Hukum Setda Provinsi Papua Selatan ini telah berkomunikasi dengan penegak hukum dalam hal…