Site icon Cenderawasih Pos

4 Orang Hilang dan 27 Lain Dinyatakan Meninggal Akibat Badai Otis

Reruntuhan yang diakibatkan Badai Otis di dekat daerah Acapulco, Meksiko pada Kamis (26/10). (Sumber: REUTERS/Quetzalli Nicte-Ha)

JAKARTABencana alam badai otis disebutkan merenggut nyawa sedikitnya 27 orang, kata pemerintah Meksiko pada Kamis (26/10).
Pernyataan tersebut, disampaikan setelah badai terkuat yang melanda negara itu menghantam resor pantai Acapulco, menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Badai Otis, yang melanda Meksiko pada Rabu (25/10), dinyatakan sebagai badai Kategori 5, yang membanjiri jalanan, merobek atap rumah dan hotel.
Tak sampai disitu saja, badai otis juga menenggelamkan mobil, memutus komunikasi, akses jalan, udara, dan meninggalkan jejak puing-puing di Acapulco, yang berpenduduk hampir 900.000 jiwa.
Kendati 27 orang dinyatakan tewas, empat korban lain dinyatakan masih hilang, kata pemerintah.
“Apa yang diderita Acapulco benar-benar bencana,” kata Presiden, Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers di Mexico City sambil menghitung kerusakan akibat badai tersebut, yang melanda Meksiko selatan dengan kecepatan angin 266 km per jam.
Badai otis yang kenaikan membahayakan, secara tak terduga meningkat pesat di lepas pantai Pasifik.
Lantaran begitu kuatnya, badai pun mengangkat pohon-pohon besar hingga ke akara, menyebarkan puing-puing ke seluruh Acapulco.
Bencana ini membanjiri rumah sakit, dan ratusan pasien harus dievakuasi ke daerah yang lebih aman.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut, namun hanya memberikan sedikit rincian tentang bagaimana 27 orang tersebut meninggal, atau berapa banyak lainnya yang terluka.
Erik Lozoya, seorang pesulap profesional, mengatakan dia mengalami ‘teror selama tiga jam’ bersama istri dan dua bayi perempuannya di kamar hotel Acapulco ketika badai menghantam jendela dan menyapu gedung dengan intensitas yang memekakkan telinga.
“Rasanya seolah-olah telinga kami akan meledak,” kata Lozoya, 26 tahun, yang mengurung dirinya di kamar mandi bersama keluarga dan empat orang lainnya. “Kami melihat kasur, tangki air beterbangan. Langit-langit mulai runtuh.”

Keluarganya lalu meninggalkan kamar mandi, tetapi kamar di lantai delapan segera mulai kebanjiran, dan Lozoya harus menggendong putrinya karena tingginya air yang mencapai mata kaki selama dua jam karena angin begitu kencang sehingga mereka tidak dapat membuka pintu untuk keluar.
Badai tersebut menghancurkan sebagian bangunan di pusat kota Acapulco. Beberapa media Meksiko memuat video penjarahan di kota tersebut, dilansir dari Reuters.
Pemerintah sejauh ini belum memperkirakan kerugian yang ditimbulkan oleh Badai Otis, namun Enki Research, yang melacak badai tropis dan menghitung perkiraan kerugian yang diakibatkannya, memperkirakan kerugian mendekati USD 15 miliar atau sekitar Rp 238 triliun.
Orang-orang yang masih hilang diyakini adalah anggota angkatan laut, kata Lopez Obrador, yang berangkat ke Acapulco pada Rabu (25/10) melalui jalan darat, mengganti kendaraannya lebih dari satu kali karena badai menyebabkan kemacetan, menurut gambar yang dipublikasikan di media sosial.
Pada Kamis (26/10) sore, pemerintah mengatakan menara pengatur lalu lintas udara di bandara Internasional Acapulco telah beroperasi kembali dan jembatan udara yang memungkinkan wisatawan mencapai Mexico City akan beroperasi mulai Jumat (27/10).(*)
Sumber: Reuters
Exit mobile version