Site icon Cenderawasih Pos

Calon Jemaah Haji Jalani Dua Tes Kesehatan Sebelum Pelunasan BPIH

Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. (Media Center Haji 2023)

JAKARTA-Calon jemaah haji (CJH) estimasi keberangkatan 2024 harus sudah mulai bersiap. Khususnya terkait dengan aspek kesehatan. Sebab Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan screening atau pemeriksaan kesehatan dimulai bulan depan.

Keterangan tersebut disampaikan Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat dalam Mudzakarah Perhajian yang diselenggarakan Ditjen PHU Kemenag pada Selasa (24/10). Dia mengatakan Kemenkes dan Kemenag saat ini sedang menyusun kebijakan baru terkait istitha’ah atau kemampuan dari sisi kesehatan.

Dia mengatakan jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan kesehatan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini. Kemudian jika dinyatakan kurang sehat, ada waktu untuk penanganan kesehatannya. Ketika pada pemeriksaan kedua nanti dinyatakan sehat atau memenuhi ketentuan istitha’ah kesehatan, CJH bersangkutan bisa melunasi biaya haji.

“Rencananya awal November pelaksanaan screening kesehatan sudah dapat dilakukan,” kata Arsad Hidayat.

Dia berharap pada pelaksanaan screening awal, jemaah dinyatakan sehat. Sehingga saat screening kedua menjelang pelunasan nanti lancar serta bisa melunasi biaya haji.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo menuturkan pelaksanaan haji tahun ini jadi pelajaran berharga. Pasalnya angka kematian jemaah haji tahun ini lumayan tinggi, yaitu mencapai 774 orang.

Dia mengatakan ada sejumlah penyakit terbanyak yang diderita jemaah haji tahun ini. Yaitu pneumonia, penyakit paru obstruksi kronik, infark miokard akut, dan penyakit jantung koroner. Kemudian gagal jantung, stroke, dan dispnea.

Faktor kesehatan jemaah haji juga menjadi perhatian Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Anggota BPKH Harry Alexander mengatakan aspek kesehatan atau kekuatan fisik bagi para CJH sangat penting. Untuk itu dia terus mengedukasi supaya CJH yang ada di daftar antrian untuk terus menjaga kesehatannya.

“Kami memiliki komitmen membangun kesadaran menjaga kesehatan bagi para jemaah haji,” tuturnya di sela paparan BPKH Hajj Run & Fun Walk di Jakarta pada Selasa (24/10). Alexander menjelaskan dimensi berhaji bukan hanya soal kesadaran menjalankan ibadah saja. Tetapi juga ada dimensi kesehatan dan kekuatan fisik juga.

“Perjalanan dari tenda sampai ke tempat melempar jumrah bisa 8 km sampai 13 km,” katanya. Dia berkoordinasi dengan Kemenag dan bank penerima setoran untuk menekankan aspek kesehatan dalam manasik haji. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version