“Kadang kami miris, tujuan warga ke CFD untuk berolahraga tapi pulang-pulang justru menyisakan sampah yang notabene bakal menjadi penyakit. Pakaian atau outfit semua bermerek tapi untuk meletakkan sampah dimana itu seperti tidak dipahami,” sindirnya.
Begitu juga dengan pedagang. “Pedagang wajib menyiapkan tong sampah jadi tidak berceceran dan usai lokasi ditutup, jalan harus bersih. Kami pikir itu tak sulit,” timpalnya.
Ia juga menyarankan agar jumlah UMKM di lokasi CFD dibatasi atau jika perlu diseleksi, mana yang siap mendukung kebijakan pemerintah itu yang boleh berjualan dan mana yang tidak siap tidak boleh masuk berjualan.
“Jadi saran kami seperti itu, tidak perlu ditutup tapi dikembalikan ke fungsi awalnya yakni untuk berolahraga dan kalaupun ada pedagang mereka juga patut mengikuti aturan pemerintah semisal menyiapkan kemasan yang lebih ramah lingkungan tadi,” tutupnya. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Regional CEO Bank Mandiri Region XII/Papua, Antonius Budi Setiawan, menjelaskan gelaran ini dirancang sebagai ajang…
Menurutnya, setelah melakoni rangkaian ujicoba di Jakarta, ia sudah memiliki formula baru untuk mengahdapi pertandingan…
Adhyaksa sendiri merupakan kontestan kompetisi Liga 2 Championship dari grup A atau wilayah barat. Sebelumnya,…
Karena itu perempuan yang akrab disapa Mama Yeri itu merasa kecewa dengan pemerintah yang memberikan…
Ia mengaku turun ke lokasi jalan ambles setelah adanya laporan dari masyarakat di sekitar lokasi.…
Usai pertemuan, gubernur menegaskan pentingnya memperkuat hubungan persaudaraan dan kerja sama lintas batas antara Provinsi…