Menurutnya, pembatasan yang dilakukan oleh ojek pangkalan tersebut sangat tidak mendasar. Sebab, para driver Ojol saat ini, yang ada di Papua terutama di di kota/kabupaten Jayapura telah memiliki izin resmi dan sah dari pemerintah, sehingga tidak ada yang dapat membantah.
Bahkan, kata Ric, mobil dan motor milik driver Ojol Maxim, rutin membayar pajak kepada pemerintah setempat. Atas dasar itu dirinya dan para penguna Ojol Maxim tidak terima jika ada yang membatasi ruang geraknya.
Dirinya berharap Polsek Abepura yang dalam waktu dekat dapat segera melakukan mediasi kepada beberapa ojek pangkalan saat ini di Kotaraja Abepura. Guna menyikapi keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ojek pangkalan dan Ojol saat ini dan mencegah terjadinya konflik di lapangan.
“Untuk mediasi kami masih menunggu surat dari kepolisian, dalam hal ini mungkin dalam satu dua hari ke depan ini kami minta diadakan pertemuan,” ujarnya.
Jika penolakan masih dilakukan di beberapa titik ojek pangkalan, Ric mengaku pihaknya akan kembali melakukan aksi mogok besar-besaran di Kota maupun di Kabupaten Jayapura dan sekitarnya. “Kalau memang masih ada penolakan ini, kami akan pasti melakukan aksi demo besar-besaran,” tutupnya. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Kasi Humas Polres Mimika Iptu Hempy Ona mengatakan pengamanan dilakukan sekitar pukul 10.02 WIT di…
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, jumlah kasus HIV/AIDS di Papua kini telah mencapai 22.267…
Dijelaskan, seluruh barang bukti tersebut berasal dari hasil pengungkapan dua kasus tindak pidana narkotika yang…
"Pembayaran retribusi parkir juga dapat dilakukan melalui dua metode yakni secara non-tunai atau menggunakan QRIS…
Asisten II Setda Provinsi Papua Selatan Sunarjo, S.Sos, saat menutup Latsar untuk golongan III CASN…
Ia mengaku Boaz Solossa dan kawan-kawan kini jauh lebih kuat serta memiliki permainan yang lebih…