Site icon Cenderawasih Pos

Bau Kandang Ternak Mulai Resahkan Warga

JAYAPURA – Keberadaan kandang ternak yang dibangun tidak pada tempatnya mendapat banyak protes warga. Tak sedikit yang mengeluh, namun bingung karena sudah melapor kepada RT/RW, namun tidak mendapat solusi. Warga juga tak tahu dinas apa yang menangani persoalan izin pembangunan kandang ternak.

   Keluhan warga kebanyakan menyangkut bau yang tidak sedap apalagi jika posisinya berada di sekitar kawasan pemukiman. Ini tidak lepas dari letak kandang yang memang dibangun sesuka pemiliknya.  Keluhan soal bau yang berasal dari kandang ternak ini sejatinya bukan hal baru melainkan sudah sering dikeluhkan namun sampai sekarang belum ada respon apapun dari dinas terkait.

   “Di Kotaraja itu sangat mengganggu baunya pada jam – jam tertentu itu minta ampun karena berada di sekitar perumahan,” beber Irfan, satu warga Kotaraja. Ia menyebut seharusnya sebelum membangun kandang ternak harus melihat  faktor pendukung agar tidak mengganggu kenyamanan warga karena baunya.

   “Yang saya tahu bangun kandang ternak harus memenuhi beberapa syarat seperti jauh dari kawasan pemukiman, tempat yang kering dan tidak tergenang air, jarak kandang dengan rumah atau sumur harus berjauhan agar tidak tercemar oleh bau dan kotorannya serta cukup mendapatkan sinar matahari,” beber Irfan.

   Ia mencontohkan kandang ternak kambing di depan komplek perumahan murah Kotaraja RT02/RW07 Kelurahan Vim Distrik Abepura, posisinya di tengah-tengah pemukiman masyarakat. Kata Irfan posisi kandang berada di lahan kosong, namun dekat dengan pemukiman. Rosyid warga Perumnas IV juga menyampaikan hal serupa.

  “Baunya menyengat sekali. Kami sampai tidak enak kalau ada tamu yang main ke rumah. Kami bingung harus lapor kemana,” bebernya. Ia malah berfikir ingin protes langsung ke pemiliknya namun nantinya malah ribut.

  Begitu juga disampaikan Ananias yang tinggal di Kotaraja Luar yang menurutnya keberadaan kandang tersebut sudah sangat lama dan kalau pas bau dipastikan bau sekali. “Dan warga sudah mengeluh ke RT RW tapi tidak pernah ada tindakan,”  tambahnya.

Lainnya disampaikan Nurul, salah satu pimpinan perusahaan di Entrop yang mengaku kehabisan akal karena bau dari kandang babi ternyata mengganggu usahanya.

“Kami buka tempat usaha tapi kalau sudah sore kadang bau kadang mengganggu konsumen yang datang dan sekarang jumlah konsumen kami mulai menurun. Harusnya ini bisa disikapi, jangan protes sana sini tapi tidak digubris,” singkatnya.

   Harusnya kata Nurul, jarak kandang ternak dengan pemukiman harus diperhatikan. Jangan  sampai usaha peternakan  malah merugikan orang lain apalagi jika tidak memiliki system pengelolaan limbah yang baik dan hanya dibuang di aliran sungai. “Kami berharap ini bisa segera disikapi Pemkot, banyak kandang dibangun sembarang tempat dan akhirnya membuat warga tidak nyaman,” tutupnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version