DP3AKB Kota Jayapura saat ini telah memberikan pendampingan terhadap korban dan keluarga terkait kasus tersebut. Betty menyampaikan keprihatinan mendalam atas masih adanya tindak kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan.
“Kita sangat prihatin dan menyayangkan masih ada kejadian bejat seperti ini. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan anak-anak kita tumbuh di lingkungan yang aman dan terlindungi,” tambahnya.
Berdasarkan data DP3AKB Kota Jayapura, sepanjang tahun 2025 telah tercatat 46 kasus kekerasan terhadap anak, dengan rincian 14 kasus KDRT, 32 kasus kekerasan seksual, serta masing-masing 5 kasus penelantaran dan pernikahan dini.
Pemerintah Kota Jayapura bersama DP3AKB berkomitmen memperkuat edukasi, pendampingan, serta memperluas penerapan sekolah ramah anak sebagai upaya nyata menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan.(kim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Diantara celah-celah pepohonan sagu yang berduri, berdiri sejumlah anak muda di Jayapura dan Kabupaten Jayapura…
Pares menyebut, optimalisasi pengelolaan parkir dan objek wisata sangat penting untuk mendongkrak PAD Kota Jayapura.…
Sebagai informasi dilantiknya Hanuebi menjadi wakil ketua III DPR Kota Jayapura menjadi langkah penting dalam…
Kampung Kayu Batu juga melengkapi gelar juara mereka setelah kiper Seva Ananda dinobatkan sebagai kiper…
Di balik hiruk-pikuk lorong rumah sakit, pelayanan kesehatan sejatinya bukan hanya soal prosedur medis, tetapi…
Kongres yang dihadiri perwakilan PSSI Pusat tersebut dipimpin langsung Wakil Ketua Asprov PSSI Papua Selatan…