Site icon Cenderawasih Pos

20 Kali Pasar Murah Pemprov, Daging Sapi Paling Diminati

Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, didampingi Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua, Samuel Siriwa, saat memantau stok barang di gerakan Pangan Murah di halaman Masjid Raya, Kamis (4/4) (foto:Elfira/Cepos)

JAYAPURAPemerintah Provinsi Papua kembali menggelar pasar murah jelang Idul Fitri 1445 Hijriah, di halaman Masjid Raya Baiturrahim, Kota Jayapura, Kamis (4/4). Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, menyebut ini Pasar Murah ke-20 yang digelar Pemprov selama ramadan tahun 2024.

   “Sepanjang ramadan sudah ke-20 kalinya kami menggelar Pasar Murah. Baik dilakukan di rumah rumah ibadah maupun tempat umum. Kami juga masih terus melakukan Pasar Murah sesuai kebutuhan masyarakat yang merayakan Idul Fitri,” ucap Susi kepada wartawan.

  Pada pasar murah ini, Pemerinah Provinsi Papua melalui Dinas Peternakan menyediakan daging sapi sebanyak 125 kg. Juga menyediakan sejumlah komoditas dengan harga lebih murah dari harga di pasaran, dan komoditas yang paling banyak diburu adalah minyak goreng, telur, bawang merah, cabai dan beras medium SPHP Perum Bulog.

  “Pasar murah yang dilaksanakan ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat jelang lebaran,” ujarnya.

   Suzana mengakui, antusias masyarakat cukup tinggi. Hal ini terbukti dari kehadiran masyarakat lebih awal di lokasi pasar murah. Banyak yang berburu keperluan lebaran seperti daging, telur, minyak, gula, dan lainnya.

   “Perlu diingat ini bagian dari menjaga keterjangkauan harga komoditi. Karena menyambut lebaran ini pasti permintaan tinggi, dan akan berdampak pada harga barang. Sekaligus menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Papua,” jelasnya.

  Suzana menjelaskan, ada perbedaan harga pada pasar murah yang di gelar pemerintah. Dimana harga daging sapi beku Rp 125 ribu/kg sementara di pasar harganya 145 ribu/kg. Begitu juga dengan beras, terdapat selisih harga dengan harga pasar.

  “Daging yang banyak peminatnya, karena harganya sangat berbeda dari pasar. Pemerintah masih terus melakukan pasar murah hingga H-2 lebaran nanti,” ujarnya.

   Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan stok Bapok, sebab stok di Papua sangat cukup menjelang lebaran 2024.

   Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua, Samuel Siriwa mengatakan, pasar murah yang digelar dalam rangka stabilisasi pasokan harga pangan serta pengendalian inflasi di Papua. Adapun Pasar Murah ini digelar selama sehari dengan menggandeng sejumlah distributor di Kota Jayapura.

  “Gerakan pangan murah ini sudah dilaksanakan di beberapa tempat dan mendapat dukungan dari berbagai stakeholder, baik petani maupun pengusaha ritel dengan memberikan harga jual lebih murah dibandingkan harga swalayan maupun pasar tradisional,” ucapnya.

   Ia berharap Gerakan Pangan Murah bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari hari secara khusus menjelang hari raya keagamaan.

Sementara itu, Dewi salah satu warga mengaku terbantukan dengan adanya pasar murah yang digelar Pemprov. Pasalnya, harganya mura dibanding dengan harga di pasar.

   “Harganya lebih murah dari harga jual di pasar, merasa terbantukan sekali denga Pasar Murah,” ucapnya.

   Dewi sendiri mengaku belanja telur yang 1 rak Rp 60 ribu, padahal di pasar Rp 75 ribu/rak. Daging sapi di Pasar Murah Rp 125/kg sementara di pasar Rp 145 ribu/kg, begitu juga ayam potong. Sementara bawang Rp 35/kg di pasar Rp 45 kg. “Merasa terbantu  sekali karena harganya lebih murah dibandingkan di pasar,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version