Site icon Cenderawasih Pos

Sopir Angkot A1 dan A2 Minta Pemda Tertibkan Pangkalan Ojek Dalam Terminal

para sopir taksi A 2 sedang mencari penumpang  di Jalan Irian  sebelah kiri  di gunakan sebagai terminal A 2 dan sebelah kanan di jadikan sebagai pangkalan ojek. (foto: Denny/ Cepos)

WAMENA  Sopir mobil angkutan umum A 1 dan A 2 di Wamena, meminta agar pemerintah daerah Kabupaten Jayawijaya agar segera tertibkan pangkalan ojek yang selama ini mangkal di wilayah  terminal  dan sering angkut penumpang di dalam terminal,selain itu mereka juga meminta agar para tukang ojek yang sering angkut penumpang di jalur -jalur mobil angkot segera di tertibkan.

Ketua terminal A1 Obenius  Wenda,  mengatakan soal pengakalan ojek di wilayah terminal  sinakma ini pihaknya sudah pernah umumkan bahkan juga melarang agar para tukang ojek di larang mangkal di wilayah terminal apalagi  angkut penumpang di dalam terminal dan sekitarnya.

“Tapi mereka ini tidak mau dengar dan pihak pemerintah juga tidak mau tertibkan padahal kita para sopir angkut sudah sering kali tegur mereka dan sampai mendatangi ke kantor dinas terkait dan pernah sampaikan ke  DPRD juga tapi mereka hanya jawab iya-iya katanya  akan mau diterbitkan tapi  faktanya sampai saat ini belum ada penertiban hingga banyak ojek liar yang masuk angkut penumpang di dalam terminal,”kesalnya kepada wartawan saat ditemui di kawasan kelurahan sinakma Wamena senbin (1/4).

Ia juga mengaku jika apalagi sekarang ini para tukang ojek sudah bangun  pangkalan ojek di wilayah terminal ini,  sehingga semua penumpang lari ke ojek akhirnya penumpang angkot jadi sepih atau sedikit bahankan sering kosong. Padahal , sopir angkot ini antri mobil mulai pagi sejak pukul 6 – 4 sore tapi kadang pulang kosong artinya tidak dapat uang sama sekali karena tidak dapat penumpang.

“ kadang sehari itu kita dapat uang hanya Rp 100-200  dan paling tinggi Rp.300 ribu tidak bisa lebih dari itu, tapi sebelum ada ojek yang mangkal di area terminal dan angkut penumpang  di jalur-jalur taksi itu  kita bisa dapat paling sedikit 500-700 bahankan bisa sampai satu juta perhari,” ujar Wenda.

Sementara itu Ketua terminal A 2 Kadis Yikwa, mengatakan para sopir angkot A 2 juga selama ini mengalami kesulitan cari penumpang sebab semua jalur yang selama ini di lewati mobil angkot semuanya ada Pengkalan ojek bahankan di terminal A 2 di ujung Jalan Irian bawa pangkalan ojek ada di sebelah kanan jalan dan terminal 2 A di sebelah kiri Jalan

“Sehingga para penumpang lebih memilih naik ojek dari pada angkot sementara ojek yang mangkal itu semuanya ojek liar tidak yang ojek resmi,  sementara Ojek resmi itu hanya ada di pasar Potilek, Pasar Misi, Pasar Jibama, Jalan irian atas, Panti Asuhan Misi, Bandara Wamena,   post lantas Jalan irian, Jam  kotak hom-hom tapi dan depan Kampus Unaim Yapis Wamena, yang lain itu semuanya elegal terutama yang parkir di wilayah terminal ini.”tegas Yikwa

lebih lanjut Yikwa mengatakan untuk tarif A2 sendiri dari kota Wamena ke pasar Jibama ini Rp.10.000 lebih murah dari ojek yang patok harga 20-30 ribu tapi penumpang lari ke ojek semua.  sebelum ada ojek duluh itu sehari ia bisa dapat uang 500 – 1.000.000 itu gampang tapi setelah ada ojek ini mau dapat 500 saja sangat susah,

“kita sudah sampaikan ke pemerintah  daerah sama DPRD juga tapi mereka semua tidak mau tertibkan ini semua, dan Kaloh kita tegur mereka para tukang ojek ini di antara kita sopir taksi dan Abang ojek bisa baku pukul, jadi kita minta pemerintah segera tertibkan ojek liar ini. “ Tutupnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version