Categories: FEATURES

Investasi atau Beban? Menilik Transformasi Pendidikan Guru di Biak Numfor

Kamaruddin juga menyoroti pelaksanaan uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan guru. Sebanyak 43 guru berhasil naik dari jenjang Guru Pertama ke Guru Muda, dan 29 guru lainnya dari jenjang Guru Muda ke Guru Madya. Selain itu, pengelolaan administrasi terkait pengurusan pangkat dan pensiun guru juga telah dilakukan dengan baik, mencakup total 8 guru untuk pengurusan pangkat dan 9 guru yang mengajukan pensiun sepanjang Oktober hingga Desember 2024.

Dalam sambutannya, Kamaruddin menyatakan bahwa berbagai upaya ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam bidang pendidikan. “Pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa kita terus bergerak maju untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Biak Numfor,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa peningkatan kapasitas para guru adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak besar bagi generasi mendatang. Dengan berbagai program yang telah dilaksanakan, pemerintah optimis bahwa kualitas pendidikan di Biak Numfor akan terus mengalami kemajuan yang signifikan.

Dalam konteks ini, muncul perdebatan: apakah upaya ini benar-benar menjadi investasi jangka panjang untuk kualitas pendidikan Biak Numfor yang lebih baik, atau malah menjadi beban tambahan bagi guru yang sudah terbebani tanggung jawab sehari-hari?

Kamaruddin, S.Pd., menegaskan bahwa meskipun berbagai tantangan muncul dalam pelaksanaan program ini, peningkatan kapasitas guru tetap menjadi prioritas utama untuk mencapai pendidikan berkualitas di Kabupaten Biak Numfor. Ia optimis bahwa upaya ini akan memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi para guru, tetapi juga bagi siswa sebagai generasi penerus bangsa.

“Kami percaya bahwa setiap langkah yang diambil, meski penuh tantangan, adalah investasi berharga untuk masa depan pendidikan di daerah ini,” tutupnya. Dengan semangat ini, transformasi pendidikan di Biak Numfor diharapkan mampu menjawab pertanyaan besar yang muncul: apakah ini benar-benar sebuah investasi atau hanya beban sementara bagi para pendidik? Waktu yang akan membuktikannya.

“Ketika guru kami belajar lebih banyak, kami bermimpi lebih besar,” begitulah mungkin harapan para peserta didik. (*).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Page: 1 2

Juna Cepos

Recent Posts

PAD Papua Tahun 2026 Diproyeksikan Turun Menjadi 2,3 Triliun

Pendapatan tersebut terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp563 miliar lebih. Pendapatan transfer sebesar…

13 hours ago

Kinerja Kejati Papua Dipertanyakan

Menurut Frits, penegakan hukum harus dilakukan secara profesional objektif dan akuntabel, serta menjunjung tinggi nilai-nilai…

14 hours ago

Kejari Biak Musnakan Sejumlah BB, Termasuk BB 69,92 Gram Narkoba

Adapun BB 6 item perkara yang dimusnakan itu diantaranya; barang bukti narkotika dan obat-obatan jenis…

14 hours ago

Banyak Kasus Pelanggaran HAM Tak Tuntas

Indonesia sendiri meratifikasi kedua kovenan tersebut pada tahun 2006. Menurut Syufi, kedua instrumen tersebut memberikan…

15 hours ago

Hari HAM Internasional, FRP Unjuk Rasa di Kantor DPRK Mimika

Mereka juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan, seperti “Cabut investasi di Papua”, “Usut tuntas pelanggaran…

16 hours ago

Aksi Demo di Kantor Gubernur Papsel Warnai Peringatan HAM Internasional

Dalam aksinya yang dimulai sekira pukul 10.30-13.30 WIT itu, para pendemo dengan koordinator umum Ambrosius…

17 hours ago