“Saya pernah ajukan bantuan modal ke BRI, tapi sampai sekarang belum ada kabar. Padahal ini roti khas orang Papua, sudah puluhan tahun. Kalau dibantu sedikit saja, mungkin bisa lebih berkembang,” harapnya. Ia berharap, pemerintah bisa melihat Roti Mayor sebagai warisan kuliner yang patut dijaga dan dikembangkan. “Ini bukan sekadar roti. Ini cerita hidup kami, dari generasi ke generasi,” kata Yosefina.
Dari dapur kecil di APO Bengkel, aroma roti buatan tangan Nenek Yosefina terus menguak setiap pagi. Bukan hanya wangi tepung dan mentega yang mengisi udara, tapi juga keharuman cinta, ketekunan, dan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu. Dan sekali lagi yang dijual bukan sekedar roti, namun ketekunan dan citarasa turun temurun.(*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
pada periode musim hujan (Monsun Asia) saat ini, potensi peningkatan intensitas hujan cukup tinggi di…
Bupati Biak Numfor Markus Octovianus Mansnembra, SH.,MM mengatakan, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus berkoodinasi dan…
Menurutnya, ketersediaan pecahan kecil yang memadai turut mencegah terjadinya pembulatan harga yang dapat menambah…
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Merauke telah memasuki masa siaga penuh menyambut…
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengatakan pelaku sudah diamankan, yang di Jalan Petrosea (WR…
Wakil Wali Kota, Rustan Saru mengungkapkan bahwa sejumlah kebijakan baru telah diterapkan untuk mendorong peningkatan…