Categories: FEATURES

Terkendala Dokumen Kependudukan, Tak Bisa Sekolah Formal

Kepedulian Komunitas Papua Hei dalam Mendampingi Anak yang Kurang Beruntung

Kota Jayapura sebagai ibukota Provinsi Papua, memang diharapkan menjadi barometer, tertutama pendidikan di tanah Papua. Meski di tengah banyaknya fasilitas pendidikan yang ada, ternyata masih ada saja anak usia sekolah yang belum mendapatkan hak pendidikan yang layak. Anak-anak itu, yang diantaranya kini didampingi dan dibina Komunitas Papua Hei.

Laporan: Robert Mboik Jayapura

Puluhan anak-anak Papua yang ada dalam naungan komunitas Hei Jayapura menjadi salah satu kelompok kecil yang ikut dalam kegiatan Cepos Helath Awareness Day yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama  Cenderawasih Pos, dihalaman Gedung Graha Pena Papua, Jayapura, Sabtu (19/10).

    Kehadiran puluhan anak-anak ini tidak didampingi langsung oleh orang tua kandung mereka tetapi ada satu atau dua orang pendamping yang merupakan pengurus dari komunitas Papua Hei Jayapura. Mereka terlihat ikut antre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis yagn diselenggarakan Cenderawasih Pos, akhir pekan kemarin.

  Dari sekelompok anak-anak ini terlihat, dua perempuan yang begitu perhatian terhadap anak-anak ini. Salah satunya, Lidya Yohana sebagai koordinator komunitas itu di Jayapura, yang membawa anak-anak untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan.

   Sambil menunggu antrean satu persatu anak bimbingnya mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, Lidya Yohana mengungkapkan puluhan anak-anak yang saat ini ditangani pihaknya itu merupakan anak-anak  asli Papua yang ada di sekitar kawasan Kodam lama dan Ajen.

   Jumlah yang ada saat ini sekitar 40 sampai 50 orang anak tetapi jumlah itu setiap saat mengalami perubahan karena ada yang kembali ke kampung halamannya. Anak-anak ini datang ke Jayapura karena mengikuti orang tuanya ada yang melanjutkan pendidikan ataupun aktivitas lainnya.

   Pada saat kegiatan yang dilakukan Cendrawasih Pos, anak-anak ini juga dilibatkan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, apalagi ada beberapa anak-anak tersebut terindikasi stunting.”Anak-anak ini tinggal dengan orang tua mereka, tetapi 80 sampai 90% nya tidak sekolah” ungkapnya.

Page: 1 2

Juna Cepos

Recent Posts

UMP Papua Segera Ditetapkan, Berlaku Januari 2026

Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen menyampaikan, penetapan upah minimum adalah sebuah proses penting yang berdampak…

22 hours ago

Pengelola Sebut Stok BBM di Wamena Aman

Manager Operasional SPBU Putra Baliem Mandiri Magi Pasaribu menyebutkan jika pihaknya menyedari jika menjelang Natal…

23 hours ago

Wali Kota: Ganti Pejabat, Aset OPD Tak Boleh Dibawa!

Menurut Abisai, praktik membawa atau memindahkan aset saat pergantian pimpinan kerap memicu pengadaan baru yang…

23 hours ago

Disnakerindag Sita Ribuan Makanan dan Minuman Ringan Kedaluwarsa

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya Isak Huby menyatakan penertiban…

24 hours ago

Talud di Jalur Skyline Dinilai Tak Sesuai Konstruksi

Albert mengingatkan, jika karung tersebut hancur akibat cuaca atau usia material, maka saat hujan datang,…

1 day ago

Mutiara Hitam Siapkan Strategi Jitu Hadapi Persela

“Kita mulai mencoba untuk mendekatkan ke pemahaman taktik bermain yang dimulai hari ini. Walaupun kemarin-kemarin…

1 day ago