

Salah satu mama Papua, penjual ikan merah segar, memperlihatkan ikan yang hendak dipasarkan di Kota Sarmi, Sabtu (26/4). (foto:Mboik Cepos)
Kisah Penjaga Dapur Keluarga yang Setiap Hari Berjibaku dengan Kencangnya Angin Laut
Di balik kesegaran ikan merah yang disajikan di meja makan, ada kisah perjuangan tak terlihat. Merekadari Pulau Liki dan Armo. Setiap pagi, berlayar menembus laut. Ikan terjual, ternyata tugas belum selesai.
Laporan : Robert Mboik-Sarmi
Di sudut timur laut Papua, tersembunyi sebuah kota kecil yang tenang namun kaya akan cerita. Namanya Sarmi. Di kota yang dijuluki negeri seribu ombak ini memiliki banyak potensi sumber daya alam. Dan pastinya sektor perikananan laut menjadi sesuatu yang paling menjanjikan. Ikan kakap merah salah satunya. Hanya ini bukan sekadar komoditas laut, tapi juga denyut nadi kehidupan masyarakat lokal pesisir.
Setiap hari menjadi pemandangan yang biasa jika orang hilir mudik menggotong ikan merah. Itu bukanlah hal baru melainkan menjadi sesuatu yang lumrah. Namun siapa sangka, dibalik proses ikan – ikan ini sampai ke meja makan ternyata butuh evort yang tak mudah. Setiap pagi, saat matahari belum sepenuhnya naik, sekelompok perempuan Papua atau mama – mama Papua, mulai sibuk menuju tambahan perahu yang disebut Doro.
Disitulah mama – mama papua yang berprofesi sebagai nelayan dan penjual ikan memulai peruntunganya. Doro, bukan pelabuhan megah. Bentuknya hanya sebatas tempat tambatan perahu nelayan sejak dulu. Jalur tambatan itu terhimpit oleh hamparan karang yang terlihat sejajar dan hanya akan terlihat jika air sedang surut.
Disitulah satu satunya pintu masuk dan keluar menuju dua pulau diseberang kota Sarmi, Liki dan Armo, dua pulau yang terlihat kecil dan jelas dari pesisir Kota Sarmi. Perempuan-perempuan ini adalah penjaga dapur keluarga, sekaligus motor ekonomi rumah tangga nelayan lokal. Salah satunya adalah Inggelina Deomanser usianya sekitar 40 tahun.
Mama Inggelina bersal dari Kampung Takar, Pantai Timur Sarmi, kini dia menetap bersama keluarganya dipulau Liki. Dia dan mama Papua lainya setiap hari menjual ikan hasil tangkapan di kota Sarmi.
Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen menyampaikan, penetapan upah minimum adalah sebuah proses penting yang berdampak…
Manager Operasional SPBU Putra Baliem Mandiri Magi Pasaribu menyebutkan jika pihaknya menyedari jika menjelang Natal…
Menurut Abisai, praktik membawa atau memindahkan aset saat pergantian pimpinan kerap memicu pengadaan baru yang…
Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya Isak Huby menyatakan penertiban…
Albert mengingatkan, jika karung tersebut hancur akibat cuaca atau usia material, maka saat hujan datang,…
“Kita mulai mencoba untuk mendekatkan ke pemahaman taktik bermain yang dimulai hari ini. Walaupun kemarin-kemarin…