Site icon Cenderawasih Pos

Kadin Papua Siap Pasarkan Produk UMKM Papua di Swiss

Kadin For Cepos: Ketua Umum Kadin Papua Ronald Antonio Bonai (paling kiri) pada kegiatan peresmian Indonesia Trading House di Swiss, Sabtu (21/1)

JAYAPURA-Peresmian Indonesia Trading House (ITH) merupakan kerjasama Kadin Indonesia dengan Pasar Indonesia di Swiss. Peresmian ITH dilakukan secara bersama oleh Kordinator I Kadin Indonesia, Yukki Nugraharawan Hanafi, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dan Dubes RI untuk Swiss Mualiaman Dharmansyah Hadad sekaligus penyerahan

Tujuan didirikannya Trading House Indonesia di Swiss adalah untuk menjembatani UKM Indonesia memasuki pasar global (commercial intermediaries) dengan aktivitas perdagangan internasional dari hulu sampai hilir, selain dengan tujuan tersebut ITH mempunyai fungsi dan layanan yaitu sebagai fasilitasi pemasaran, fasilitasi jasa penjualan sharing informasi pasar dan berbagai fungsi lainnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kadin Papua Ronald Antonio Bonai meminta kepada Ms. Catharina Oehler yang merupakan pemilik Pasar Indonesia di Swiss agar produk-produk UMKM Papua dapat dipasarkan di ITH yang berada di Swiss, permintaan Ketua Umum Kadin Papua tersebut disambut baik dan disetujui oleh Ms. Catharina Oehler.

“Rencana memasukan produk-produk UMKM Papua untuk dipasarkan di ITH di Swiss akan diatur kemudian setelah kami kembali ke tanah air,”Ungkap Ronald Antonio Bonai.

Antonio menambahkan produk-produk UMKM Papua yang akan dimasukan ke Indonesia Trading House harus memenuhi kualifikasi standar pasar internasional yaitu kwalitas, kuantitas, kapasitas memadai, kontinuitas bahan baku, kemasan dan labelling.

“Memiliki legalitas/perijinan usaha lengkap, profile produk lengkap dan detail, serta harga yang kompetitif,”tambah Antonio

Ia berharap dengan adanya Indonesia Trading House di Swiss ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk para pelaku UMKM Papua yang akan memasarkan produknya di pasar internasional. Dimana Indonesia Trading House di Swiss ini letaknya diperbatasan sehingga produk UMKM Papua tersebut nantinya dapat juga dibeli oleh Jerman dan Prancis.(gin)

Exit mobile version