Site icon Cenderawasih Pos

Satu Anggota TPN OPM Ditangkap

Satu anggota TPN-OPM  berinisial MI saat diamankan aparat gabungan TNI Polri usai terjaring sweeping yang dilakukan tim gabungan di Teluk Bintuni, Minggu  (24/9). (Pangkogabwilhan)

JAYAPURA  Setelah  pada Jumat (24/9) Pos Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK sektor Distrik Aroba Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, diserang Orang Tak Dikenal (OTK), kali ini TNI dari Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK berhasil menangkap seorang pria berinisial MI yang diyakini merupakan simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua Barat.

Ada barang bukti keanggotaan TPN OPM wilayah Papua Barat yang ditemukan.  MI sendiri berhasil ditangkap  Minggu (24/9) dimana menurut  Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Hermawan Setya Budi penangkapan MI ini merupakan hasil sweeping yang dilakukan oleh TNI beserta aparat Kepolisian setempat setelah sebelumnya terjadi serangan terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni.

Budi menyampaikan saat pos TNI diserang ada tembakan senjata api sebanyak 8 kali dalam tempo dua kali gangguan yang masing-masing empat kali tembakan sekira pukul 19.00 WIT hingga pukul 19.25 WIT. “Namun tidak ada korban, anggota aman,” ujar Dansatgas.

Setelah kejadian tersebut, Dansatgas 407/PK memerintahkan Danpos Kamundan, Danpos Aroba, Danpos Sumuri dan Danpos Tomage untuk meningkatkan siaga dan melaksanakan patroli perimeter seputaran pos, kios-kios yang menjual bahan makanan ke OTK dan sweeping seputaran pelabuhan yang dilakukan bersama pihak Kepolisian Polsek Baboo Polres Bintuni dan kegiatan yang dilaksanakan  yaitu penyisiran Kampung Air Terjun yang berada 3 KM di belakang Pos serta patroli  di pinggir pantai gunakan Long Boat.

Sementara itu Kapen Kogabwilhan III dalam keterangan release nya menyampaikan bahwa telah diamankan satu orang  simpatisan KST Papua Barat yang terkait dengan serangan OTK terhadap Pos TNI sebelumnya.

“Setelah dilaksanakan pengejaran terhadap OTK yang melaksanakan penyerangan terhadap Pos TNI dan dilakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai dan berhasil diamankan 1 orang,”ungkapnya.

“Serangan KST terhadap Pos TNI merupakan upaya coba-coba memancing di air keruh dengan harapan KST dianggap masih eksis keberadaannya,” beber  Kapen.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa 3 pucuk senjata rakitan, KTP, Kartu Anggota TPN Papua Barat dengan jabatan Staf Operasi, 8 buah HP, 2 buah Kartu Perdana Telkomsel dan 1 buah Tas. (ade/tri)

Exit mobile version