Ia menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak menolak investasi, namun meminta agar pemerintah daerah berpikir matang sebelum memberikan izin perluasan sawit. “Papua ini penduduknya sedikit. Jangan sampai proyek-proyek besar justru membuat orang asli Papua punah di atas tanahnya sendiri,” ujarnya.
Komarudin juga mengingatkan pengalaman pahit eksploitasi hutan pada masa lalu, khususnya pada era Orde Baru, ketika hutan-hutan di Kalimantan, Sumatera, dan Papua dibabat habis atas nama investasi kayu.
“Pohon-pohon yang ditebang itu pohon ratusan tahun, tumbuh sebelum Indonesia merdeka. Sekarang kita menanggung dampaknya: hutan hancur, lahan rusak, bencana di mana-mana,” katanya.
Ia menilai kondisi bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat saat ini merupakan bukti nyata akibat kerusakan hutan yang tidak terkendali. Komarudin juga menyoroti minimnya manfaat perkebunan sawit bagi orang asli Papua, dengan mencontohkan kondisi di kawasan Arso.
“Silakan wartawan cek sendiri, berapa banyak orang asli Papua yang hidup lebih sejahtera karena sawit di Arso,” ujarnya.
Pares menyebut, optimalisasi pengelolaan parkir dan objek wisata sangat penting untuk mendongkrak PAD Kota Jayapura.…
Sebagai informasi dilantiknya Hanuebi menjadi wakil ketua III DPR Kota Jayapura menjadi langkah penting dalam…
Kampung Kayu Batu juga melengkapi gelar juara mereka setelah kiper Seva Ananda dinobatkan sebagai kiper…
Di balik hiruk-pikuk lorong rumah sakit, pelayanan kesehatan sejatinya bukan hanya soal prosedur medis, tetapi…
Kongres yang dihadiri perwakilan PSSI Pusat tersebut dipimpin langsung Wakil Ketua Asprov PSSI Papua Selatan…
"Masyarakat adat Papua memandang hutan sebagai ibu, tempat berlindung, dan tempat memberikan kehidupan," kata Filep…