Anton Mote mengaku KPA Provinsi Papua pada Tahun 2022 telah melaksanakan tilik program di berbagai kabupaten/kota. Hasil tinjauan tersebut menemukan beberapa tantangan utama, antara lain masih banyak daerah yang belum memiliki struktur KPA yang aktif.
Selain itu, minimnya dukungan anggaran dan Sekretariat KPA, belum tersedianya pemetaan hotspot dan populasi kunci, kegiatan penanggulangan masih bergantung penuh pada dinas kesehatan, terbatasnya LSM pendukung Odhiv dan minimnya pendampingan rohani.
“Masih tingginya stigma dan diskriminasi di tengah masyarakat,” katanya.
Atas dasar itu, KPA Provinsi Papua menyampaikan rekomendasi strategis, termasuk percepatan aktivasi KPA kabupaten/kota, penguatan alokasi anggaran, peningkatan layanan ARV, serta perluasan jejaring komunitas.
“Berbagai tantangan turut mewarnai perjalanan kita, pemekaran Provinsi Papua pada tahun 2023 dan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 berdampak pada keterbatasan anggaran dan fokus program. Meski demikian, KPA Provinsi Papua tetap menjalankan edukasi dan koordinasi sesuai kemampuan,” ujarnya.
Ia berharap Hari AIDS Sedunia memperkuat komitmen untuk bersama-sama mengendalikan epidemi HIV di Papua. (fia/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian ini terjadi sekira pukul 09.30 WIT oleh anggota Polresta…
residen RI Prabowo Subianto menegaskan perubahan iklim itu nyata. Pemerintah harus berfungsi menjaga lingkungan dengan…
Pimpinan Ombudsman RI Pengampu sektor Agraria Tata Ruang sekaligus Pengampu Aceh dan Sumatera Utara Dadan…
"Stok mereka mungkin kurang, lapar, tapi kemudian ada yang masuk ke pertokoan,” jelasnya. Namun, ia…
"MBG itu bukan sekadar memberi nutrisi. Hal yang lebih esensial lagi adalah perputaran ekonomi langsung…
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Jayapura, Desi Wanggai, mengatakan bahwa…