Site icon Cenderawasih Pos

Menjaga Perdamaian dan  Pengelolaan Air yang Berkelanjutan

Para mahasiswa-mahaisisiw yang mengikuti seminar dalam rangka  Hari Air Sedunia di Universitas Yapis, Jumat (22/3). (FOTO:Elfira/Cepos)

JAYAPURAWorld Water Day atau Hari Air Sedunia merupakan peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air  yang berkelanjutan. Untuk peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret, Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua, mengadakan seminar Hari Air di Universitas Yapis, Jumat (22/3). Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dan pemateri dari berbagai kalangan.

  Kepala BWS Papua, Nimbrot Rumaropen, mengaku melibatkan mahasiswa dalam peringatan Hari Air Sedunia agar terjadinya diskusi yang membuka wawasan dan pemahaman bagi mahasiswa itu sendiri.

  “Ada diskusi yang mengfokuskan kebijakannya pada kerjasama lintas sektor untuk menjaga  perdamaian pengelolaan air yang berkelanjutan. Itulah kenapa tema yang diangkat adalah infrastruktur air dan krisis iklim,” ucap Nimbrot kepada wartawan.

  Dikatakan Nimbrot, dalam memperingati Hari Air Sedunia, pihaknya juga telah melakukan penanaman pohon di Kampung Waibron, Distrik Sentani Barat yang merupakan bagian dari daerah aliran sungai (DAS) sentani.

“Tujuannya untuk mengadakan rehabilitasi lahan yang menopang sumber air di Danau Sentani,” ujarnya.

  Termasuk melakukan sosialisasi di sekolah sekolah yang ada di Jayapura tentang penyelamatan air, pemanfaatan air, dan menjaga kelestarian air.

  Sementara itu, Ketua Panitia, Rahmat Daun mengatakan peringatan HAD 2024 yang jatuh pada 22 Maret menandai kesadaran global akan pentingnya air untuk perdamaian dan berkelanjutan.

  “Dengan melibatkan Pemda, perguruan tinggi, mahasiswa dan aktivis untuk mencapai tujuan air untuk perdamaian. Serta keterlibatan stakeholder terkait dalam gelaran World Water Forum ke-10,” ucapnya.

  Sementara itu, Wakil Rektor I Uniyap, Abdul Rasyid, mengatakan dengan seminar ini bisa mencari solusi terkait dengan persoalan air yang ada di Papua. “Berdasarkan data WHO tahun 2023, mengatakan 2,2 miliar warga belum bisa memanfaatkan air yang aman untuk dimanfaatkan. Melalui seminar ini, kita bisa cari solusinya. Bagaimana kita memanfaatkan air untuk perdamaian di era globalisasi, kita harus mengelola air dengan baik di Papua,” ucapnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version