Site icon Cenderawasih Pos

Kondisi Terkini Luhut, Sudah Keluar dari Rumah Sakit Tapi Belum Bisa Pulang

Potret Menko Luhut Binsar Panjaitan bersama sang Istri di Singapura. Sumber: Instagram Luhut Binsar Panjaitan.

MENTERI Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan kondisi terkini kesehatannya di tengah proses pemulihan di Singapura. Ia mengatakan sudah keluar dari rumah sakit, tetapi belum bisa pulang ke Indonesia.
“Tiga hari yang lalu, sejujurnya saya sudah diperbolehkan keluar dari General Hospital Singapore. Namun, belum bisa pulang ke tanah air karena masih menjalani rawat jalan guna memastikan kondisi saya pulih sepenuhnya,” kata Luhut dalam unggahan di Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip Minggu (19/11).
Satu hal yang berbeda setelah perawatan, kata dia, hanyalah warna rambut yang memutih secara keseluruhan. Soal perubahawan warna itu, Luhut menyebut sebagai bukti bahwa dirinya sudah sangat rindu dengan Indonesia.
“Puji Tuhan saya senang sekali sudah bisa mulai berolahraga secara intens. Tidak banyak perbedaan dari kondisi sebelum dan pasca sakit saya rasakan, yang beda hanya warna rambut saja perlu di semir ulang,” jelas Luhut.
“Warna rambut yang berbeda ini barangkali sebuah isyarat bahwa sudah serindu itu saya dengan suasana di Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Luhut juga bercerita, sebelum keluar dari Rumah Sakit, dirinya sempat menerima kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim. Keduanya berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
Termasuk dalam momen tersebut, Luhut bercerita soal dana Pertamina yang mengendap di Venezuela yang kemudian bisa dibebaskan dalam waktu singkat hanya lewat telepon.
“Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai 300 juta dolar AS,” ungkapnya.

“Saat itu juga John langsung menelpon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini. Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan,” imbuhnya.
Luhut mengaku, lewat bantuan tersebut semakin meyakinkan dirinya bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena keteladanan yang dicontohkan Presiden Jokowi sehingga membuat para pemimpin dunia menghormati sosok beliau.
“Sebagai seorang yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, saya ingin seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda meneladani karakter Presiden kita. Mari kita bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada seseorang, khususnya kepada calon pemimpin bangsa ini di masa depan,” akunya.
“Janganlah kita terlalu fokus kepada siapa dan darimana dia berasal saja, tetapi lihatlah apa yang sudah dan akan dia perbuat untuk bangsa dan negara ini,” pungkas Luhut. (*)
Sumber: Jawapos
Exit mobile version