Site icon Cenderawasih Pos

Cari Pemikiran Kritis Demi Pengembangan YPPK

Uskup Jayapura, Monsinyur Yanuarius Matopai You berjabat tangan dengan  peserta usai  diskusi publik di lantai 9 Kantor Gubernur Papua, Selasa (27/8). (foto:Elfira/Cepos)

JAYAPURA – Memasuki usia 50 tahun, Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.

Uskup Jayapura, Monsinyur Yanuarius Matopai You mengatakan pada usia ke-50 ini, YPPK menggelar  diskusi publik untuk  menjaring pemikiran kritis konstruktif demi kemajuan dan transformasi  YPPK Papua.

  Melalui diskusi tersebut, mencari pemikiran kritis demi pengembangan penyelenggaraan sekolah YPPK menjadi sekolah yang bermutu ked epan. Oleh karena itu, Yayasan kedepan hendaknya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.

  “Mari bersama membangun sekolah penggerak sesuai visi misi dari keuskupan, kita mendorong agar semua umat bergerak bersama untuk membangun di segala bidang dalam karya karya gereja salah satunya adalah pendidikan,” ucap Uskup kepada wartawan, usai kegiatan diskusi publik yang digelar di lantai 9 Kantor Gubernur, Selasa (27/8) kemarin.

  Menurutnya, membangun pendidikan adalah kerjasama yang sangat intens. Baik dalam internal gereja, yayasan dengan sekolah, sekolah dengan orang tua tapi juga kerjasama antara sekolah yayasan dan pemerintah.

  “Di Papua telah banyak orang sukses melalui YPPK, dan untuk mengelola pendidikan ini tidak terlepas dari tantangan kesulitan. Misalnya soal dana yang kurang untuk memberi gaji kepada guru, serta sarana prasarana dan lainnya, termasuk keterbatasan tenaga pengajar,” ujarnya.

  Sementara itu, diskusi yang digelar tersebut kata Uskup salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-50 YPPK se-Papua. Untuk mendorong lahirnya pemikiran pemikiran kritis konstruktif dalam rangka pengembangan karya pendidikan persekolahan katolik se tanah Papua.

   “Penyelenggaraan sekolah katolik terbuka untuk umum, siapa saja punya hak untuk mengikuti pendidikan pembinaan untuk mempersiapkan generasi muda yang bisa berkarya di tengah masyarakat, gereja dan lainnya,” ucapnya.

  Sementara itu, Ketua Badan Pengurus YPPK Jayapura, Veronika Urip Indiastuti berharap melalui diskusi publik mendapatkan masukan masukan dari para pengamat dan tokoh tokoh yang peduli dengan pendidikan di tanah Papua.

   “Masukan yang diberikan kepada kami sebagai motivasi dan berbenah dengan tantangan dan hambatan yang kami alami. Sehingga dalam layanan pendidikan YPPK kami semakin baik ketika memasuki usia 50 tahun kedepan,” ujarnya.

  Di tempat yang sama, Ketua Panitia, Elpius Hugi mengatakan pesertanya diikuti dari lima keuskupan sebanyak 250 orang. “Kegiatan ini penting untuk mengupdate perkembangan pendidikan di Papua, melalui diskusi ilmiah meningkatkan mutu pendidikan YPPK di tanah Papua,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version