Para pengemudi juga menuntut agar pendaftaran driver baru dihentikan sementara, karena jumlah pengemudi di Jayapura sudah terlalu padat dan berdampak pada menurunnya pendapatan.
Menanggapi tuntutan tersebut Kepala Divisi Maxim Jayapura (HOD), Yosep Nggauk, menyampaikan bahwa sebagian tuntutan driver telah diteruskan ke manajemen pusat.
“Terima kasih sudah datang menyampaikan aspirasi. Terkait zona tidak aman, kami sudah sampaikan ke pusat. Namun sistem blokir wilayah rawan tidak bisa dilakukan sepihak karena berpengaruh pada area operasional lain. Kami akan terus berkoordinasi,” jelas Yosep.
Terkait permintaan kenaikan tarif, Yosep menyebut pihak cabang tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan, karena seluruh kebijakan ditentukan langsung oleh manajemen pusat. “Saya hanya bisa menindaklanjuti dan menyampaikan laporan ke pusat. Soal kebijakan, kami tidak bisa putuskan di sini,” ujarnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Fraksi mengingatkan kembali bahwa lahirnya UU Otsus Papua Tahun 2001—yang kemudian direvisi menjadi UU No.…
“Anggaran pemangkasan dari pusat cukup signifikan, maka daerah berpikir untuk mencari cara menutupi defisit Anggaran…
Menurutnya, kondisi cuaca saat ini sangat buruk. Beberapa titik di Kota Jayapura telah mengalami longsor,…
Tempat tidur itu didorong secepat mungkin menuju IGD. Di atas ranjang yang bergerak, dr. Gita…
“Peluncuran digitalisasi pembayaran retribusi daerah hari ini bukti nyata implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD),…
Tidak hanya warga umum, sejumlah mahasiswa dan ASN turut hadir. Mereka datang dari berbagai wilayah,…